Pelatakan batu pertama pembangunan gereja paroki St Paulus Salib Mandor/Ist
Kemanunggalan TNI dan masyarakat katolik terlihat nyata saat Kodam XII Tanjungpura, dan Keuskupan Agung Pontianak meletakan batu pertama pembagunan pagar gereja Paroki St. Paulus dari Salib Mandor.
“Ini merupakan sinyal adanya kedekatan dan hubungan baik antara Keuskupan dan Kodam XII Tanjungpura,†kata Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus dalam keterangan tertulis, Senin (8/11).
Peletakan batu pembangunan gereja Paroki St Paulus dari Salib Mandor ini turut dihadiri Forkopimda Kabupaten Landak, seperti Asintel Lantamal XII Pontianak Kolonel Marnir Yustinus Rudiman, Kanwil JKN Kalbar Edward Naigolan, Pastor Paroki, Kepala Bank Mandiri Kalbar, Julius Aho (pengusaha), tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Uskup Agung Pontianak mengisahkan secara singkat perkembangan umat dan gereja di wilayah Mandor tersebut. Dalam ceritanya itu Mgr Agustinus Agus mengatakan pada tanggal 15 April 2020 lalu Mandor resmi menjadi pusat Paroki, kalau di pemerintahan maka Paroki diibaratkan Kabupaten atau kecamatan.
"Dulu Gereja Mandor hanya melayani umat yang ada di Mandor. Namun sekarang sebagai pusat paroki menjadi pusat untuk melayani seluruh umat katolik yang berada dalam wilayah kecamatan Mandor yang sampai saat ini ada 34 kampung dengan umat Katolik kurang lebih 14.000 orang, " kata Uskup Agustinus.
Uskup Agustinus menceritakan bahwa sebelumnya Mandor dilayani oleh Paroki Sungai Pinyuh, tetapi setelah menjadi Paroki, maka wilayah tersebut sebagian yang dari Sungai Pinyuh di ambil 15 Kampung kemudian ditambah 28 kampung yang dulu dilayani dari Paroki Pahauman.
Uskup Agustinus melihat dan mengantisipasi kedepan bahwa lokasi gereja ini pasti tidak akan cukup. Karena selama ini tempat parkir hanya berada di area kecil sekitar gereja. Namun karena kegiatan dan umat yang semakin bertambah kemudian muncullah keinginan umat untuk melebarkan dan meluaskan gereja ini.
"Untuk itulah, kami mengajukan permohonan kepada pihak TNI khususnya Kodam XII Tanjung Pura untuk bisa digunakan tempat ini sebagai tempat yang digunakan secara bersama-sama," ujar Uskup Agustinus.
Sementara itu, Irdam XII Tanjungpura Brigjen Widhioseno menyampaikan bahwa hal ini merupakan wujud nyata kebersamaan dan kesatuan sebagai bentuk dan bukti kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Berkaitan dengan penandatanganan perjanjian kesepakatan bersama, diharapkan masing-masing pihak bisa berkomitmen dan mengimplementasikan poin-poin dalam perjanjian bersama tersebut.
“Pangdam XII Tanjung Pura berharap dengan adanya pembangunan ini dapat memberikan rasa nyaman aman dan hikmah bagi jamaah saat beribadah sehingga bisa meningkatkan keimanan dengan Tuhan,†demikian Irdam XII Tanjungpura Brigjen Widhioseno membacakan sambutan Pangdam Tanjungpura.