Berita

Ilustrasi PTM/Net

Nusantara

Klaster Sekolah Sudah Nihil, PTM di Kota Semarang Kembali Dilaksanakan Hari Ini

SENIN, 08 NOVEMBER 2021 | 03:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang yang sempat dihentikan sementara oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang pada 1-6 November kemarin akhirnya kembali dilanjutkan.

Penghentian PTM dilakukan menyusul ditemukannya 70 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan sekolah, baik guru maupun siswa.

Namun setelah dilakukan tracing, Dinas Kesehatan Kota Semarang  menyatakan tidak ada lagi klaster sekolah. Dengan demikian, PTM akan mulai dilaksanakan kembali pada hari ini, Senin (8/11).


"Senin sudah masuk lagi, kan tidak ada klaster Covid-19 di sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, Minggu (7/11).

Meski sudah diperbolehkan untuk membuka kembali PTM, Gunawan tidak akan memaksakan bagi sekolah yang masih terdapat kasus Covid-19. Pihaknya mengatakan, belajar daring bisa diterapkan selama masih terdapat kasus dan belum membuka PTM.

"Ada yang libur dua minggu. Yang masih ada kasus boleh melakukan daring. Saat ini, yang masih ada kasus hanya satu sekolah," tuturnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Gunawan juga meminta kepada semua sekolah baik negeri dan swasta yang membuka kembali PTM agar lebih memperketat protokol kesehatan. Baginya, adanya temuan kasus kemarin menjadi evaluasi dan pembelajaran bagi pengadaan PTM.

"Kemarin prokes sudah baik, tapi kita tidak boleh kendor. Harus ekstra ketat lagi," tambahnya.

Gunawan menyampaikan, penularan virus Covid-19 tidak terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini disampaikan berdasarkan tracing yang dilakukan oleh Dinkes.

Pasalnya, di sekolah PTM juga hanya dilakukan selama dua jam, dan protokol kesehatan juga dilakukan secara ketat, mulai dari akses masuk hingga akses keluar kelas.

Selain itu, saat jam pulang sekolah, para siswa diminta untuk menunggu di kelas sebelum jemputan datang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan di luar sekolah.

Tak hanya itu, harapannya pihak keluarga siswa di rumah juga bisa mengantisipasi penularan di lingkungan rumah.

"Kami harap antar jemput bisa terus dilakukan. Yang antar jemput kami berharap yang sudah terbiasa menjemput," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya