Berita

Siswi-siswi di Afghanistan/Net

Dunia

Taliban Izinkan Anak Perempuan Kembali Sekolah, Tapi Tak Jamin Keselamatan Mereka

MINGGU, 07 NOVEMBER 2021 | 07:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Taliban akhirnya telah mengizinkan siswa perempuan di semua kelas, termasuk sekolah menengah, untuk kembali bersekolah.

Dari laporan BBC pada Sabtu (6/11), siswa perempuan hingga kelas 12 telah diizinkan kembali bersekolah sejak Rabu (3/11).

Kabar ini juga dikonfirmasi oleh seorang guru di Provinsi Herat.


"Ini dilakukan atas permintaan rakyat dan dengan bantuan Dewan Guru Herat. Taliban tidak menunjukkan halangan apa pun," ujarnya.

Tetapi guru itu mengatakan, Taliban telah memberi tahu mereka bahwa meski perempuan diizinkan kembali bersekolah, namun kelompok itu tidak dapat menjamin keselamatan mereka.

Terlepas dari hal itu, keputusan untuk membiarkan anak-anak perempuan kembali bersekolah disambut baik oleh masyarakat.

Warga mengatakan siap untuk merawat anak perempuan mereka jika Taliban mengizinkan anak perempuan mereka pergi ke sekolah.

Setelah Balkh, Jawzjan dan Samangan di barat laut, Kunduz di timur laut dan Uruzgan di barat daya, Herat adalah provinsi keenam di mana anak perempuan diperbolehkan bersekolah.

Sementara itu, Taliban mengatakan mereka sedang mengerjakan rencana komprehensif untuk mengembalikan anak perempuan ke sekolah.

Pada Oktober, jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk menyediakan sarana transportasi dan pendidikan yang lebih aman bagi siswa di kelas 6, dan akan memutuskan apakah anak perempuan harus kembali ke sekolah.

Setelah Taliban berkuasa, siklus pendidikan baru di Afghanistan dimulai di sebagian besar sekolah tanpa anak perempuan di atas kelas enam. Sebaliknya, Taliban mengizinkan semua siswa laki-laki untuk bersekolah.

Aktivis perempuan bereaksi tajam terhadap keputusan Taliban, menyebutnya sebagai diskriminatif.

Tetapi pada Oktober, dilaporkan bahwa siswa perempuan hingga kelas 12 pergi ke sekolah di Balkh dan tidak ada halangan.

Bulan lalu, UNICEF mencatat, di lima dari 34 provinsi Afghanistan, yaitu Balkh, Jawzjan, Samangan, Kunduz, dan Uruzgan mengizinkan anak-anak perempuan kembali bersekolah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya