Berita

Pesawat Garuda Indonesia/Net

Politik

Minta Diselamatkan, Serikat Karyawan Garuda Desak Pemerintah Berikan Pinjaman Modal Kerja

RABU, 03 NOVEMBER 2021 | 03:58 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Masalah keuangan yang melilit PT Garuda Indonesia (Persero) membuat pemerintah berencana membubarkan perusahaan penerbangan milik negara ini.

Namun, ketidaksepakatan muncul dari internal Garuda Indonesia yang disuarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia.

Ketua Harian Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia, Tommy Tampatty meminta dukungan kepada seluruh stakeholder dan anak bangsa untuk mendukung sikapnya yang tidak setuju jika Garuda dibubarkan pemerintah.


"Terkait penyelesaian Garuda, kita harus menyelesaikan permasalahan dengan tetap dalam bingkai menjunjung tinggi nilai historikal.Karena sejujurnya, nilai historikal Garuda lebih tinggi dari nilai utang di masa lalu," ujar Tommy dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (2/11).

Tommy mengurai, pada hakikatnya Garuda memiliki dua persoalan utama. Yaitu, terdampak pandemi Covid-19 dan dampak dari beban utang yang timbul karena salah kelola di masa lalu.

"Maka dari itu sewajarnya negara/pemerintah sebagai pemilik 60,54 persen saham harus membantu memberikan pinjaman modal kerja untuk operasional," pintanya.

Kendati begitu, Tommy menegaskan bahwa pinjaman modal kerja bisa diberikan pemerintah dengan catatan, mulai dari sekarang semua bisnis proses harus dikelola secara transparan.

"Menteri BUMN harus bertanggung jawab karena mengangkat Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, serta yang menyetujui perencanaan pengadaan pesawat dan mesin pesawat di masa lalu," tukasnya.

Sehingga, lanjut Tommy, terkait utang yang kini menjadi persoalan utama keuangan Garuda, harus ditanggung pemerintah.

"Walaupun yang membayar/menyicil adalah Garuda dari hasil operasional. Kami optimis ini bisa terwujud," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya