Dr. Ali An Sungeun (kiri) dalam diskusi yang digelar secara hybrid bertema "ASEAN-Korea Cooperation Onwards: Outlining ROK’s Advanced Policy in ASEAN", Selasa 2 November/RMOL
Dr. Ali An Sungeun (kiri) dalam diskusi yang digelar secara hybrid bertema "ASEAN-Korea Cooperation Onwards: Outlining ROK’s Advanced Policy in ASEAN", Selasa 2 November/RMOL
Ada alasan yang kuat mengapa Korea yang sempat hancur pasca Perang Dunia Kedua bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan budaya. Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Dr. Ali An Sungeun, menjelaskan, hal itu dimungkinkan karena bangsa Korea memiliki karakteristik yang khas, antara lain pekerja keras yang berorientasi pada kemajuan.
Tema pembangunan dan kemajuan dimasukkan ke alam pikiran bangsa Korea sejak usia dini. Ia masih ingat, misalnya, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar di negeri ginseng, ia dan teman-temannya sudah akrab dengan lagu yang menggambarkan kebijakan pembangunan ekonomi pemerintahan Park Chunghee yang dikenal dengan nama Saemaul Undong yang artinya kira-kira gerakan pembaruan desa.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
Senin, 08 Desember 2025 | 12:15
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09
Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01
Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47
Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26
Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19
Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12
Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24