Air Sungai Cipalebuh yang meluap ke pemukiman warga di Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat/Ist
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Cipalebuh yang berada di Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meluap dan merendam puluhan rumah di Desa Mandalakasih pada Rabu sore (27/10).
Merujuk data yang dikeluarkan Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (29/10) pukul 00.00 WIB, terdapat 31 rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air 30 hingga 50 centimeter.
Pelaksanan Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut terus melakukan langkah penanganan.
Dia memaparkan, langkah penanganan dilakukan BPBD dengan berkoordinasi bersama pihak Kecamatan Pamengpeuk guna memonitoring perkembangan kondisi banjir.
"Dan mengerahkan tim gabungan dan relawan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi banjir susulan," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10).
Berdasarkan update data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari pada tanggal 28 – 29 Oktber 2021 di sejumlah wilayah Jawa Barat.
Di antaranya Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, merujuk analisis inaRISK juga menunjukan Kabupaten Garut memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Karena itu Abdul Muhari mengatakan bahwa BNPB mengimbau kepada pemangku kepentingan di daerah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi La Nina.
"La Nina adalah anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan dan diprediksi terjadi periode Oktober 2021 hingga Februari 2022," terangnya.
Lebih lanjut, Abdul Muhari mengimbau masyarakat melakukan persiapan untuk evakuasi saat banjir melanda, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir.
"Kemudian mewaspadai adanya saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik yang ada," tandasnya.