Berita

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/Net

Politik

Survei LKPI: Airlangga Jadi Ketum Parpol Pilihan Publik dalam Pemilihan Presiden

RABU, 27 OKTOBER 2021 | 02:00 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keinginan masyarakat untuk memberikan suaranya dalam perhelatan Pemilihan Presiden masih cukup tinggi. Setidaknya itulah yang tergambar dari hasil kajian teranyar Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) jika Pilpres dilakukan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Sebanyak 76,8 persen responden menyatakan akan memilih; lalu 12,8 persen belum/tidak akan menentukan pilihannya; dan  10,4 persen tidak menjawab.

Kepada 76,8 persen responden tersebut kemudian ditanyakan bagaimana jika Ketua Umum Parpol yang akan diusung dalam Pilpres 2024 dan dilakukan Pilpres pada hari ini. Hasilnya, nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi pilihan terbanyak.

Airlangga meraih 30,70%, disusul Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (20,20%), Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (7,20%), Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (14,30%), dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (10,80%).

Kemudian Ketum PKS Ahmad Syaiku (7,20%), Ketum Nasdem Surya Paloh (4,20%), Ketum PAN Zulkifli Hasan (4,30%), dan Ketum PPP Suharso Manoarfa (1,10%).

"Hasil survei menunjukan dukungan masyarakat atau kecenderungan pilihan masyarakat disaat pandemik Covid-19 kepada Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar menjadi presiden sebagai suksesor Jokowi menempati urutan tertinggi," ujar Direktur Pusat Data LKPI, Alamsyah Wijaya, dalam keterangannya, Selasa (26/10).
 
Survei LKPI bertajuk "Mengukur Persepsi/Opini Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah Dan Kondisi Politik Nasional Di Era Covid 19” ini bertujuan untuk memotret kondisi sosial, ekonomi, dan politik selama terjadi pandemi Covid-19.

Sampel survei berjumlah 1.820 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, dengan margin of error (MoE) sebesar ±2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara pengumpulan data dilakukan pada 10 hingga 24 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat oleh enumerator dengan instrumen kuesioner.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya