Berita

Pakar Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah/Net

Politik

Mayoritas Publik Minta Jokowi Reshuffle, Trubus: Wajar, Wong Presidennya Tak Pernah Evaluasi?

SENIN, 25 OKTOBER 2021 | 19:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Desakan mayoritas masyarakat kepada Presiden Joko Widodo agar melakukan pergantian atau reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju didukung Pakar Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah.

Trubus menilai, hasil survei Poltracking Indonesia yang menyebut 59,3 persen publik menginginkan Jokowi me-reshuffle kabinetnya merupakan hal yang wajar.

Pasalnya, dirinya juga melihat Jokowi selama dua tahun ini selalu dihadapkan dengan kinerja sejumlah menteri yang tidak optimal.


"Selama dua tahun ini memang Pak Jokowi dihadapkan kinerja rendah dari para menteri-menterinya itu, dalam hal pelayanan publik karena terdampak Covid," ujar Trubus saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (25/10).

Trubus menyebutkan sejumlah kementerian/lembaga (K/L) yang dia nilai tidak optimal melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Misalnya dalam lingkup non-departement, seperti kinerja Kementerian Sekretariat Kabinet, KSP, dan Kemensetneg tidak terlalu menonjol.

"Seperti Pak Moeldoko, KSP, meskipun sorotan publik ke dia tajam tetap saja bertahan," ujar Trubus saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL Senin petang (25/10).

Sementara untuk kementerian dalam lingkup departement yang tidak optimal, disebutkan Trubus seperti Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), yang tidak cukup optimal peranannya mengatasi dampak yang dirasakan masyarakat terhadap Covid-19.

"Ada juga Kementerian Pertanian yang belum optimal, juga KLHK, Kominfo, itu apa kerjanya," imbuhnya.

Akan tetapi yang membuat Trubus heran, kinerja menteri-menteri yang tidak optimal tersebut tak pernah dievaluasi oleh Presiden Jokowi, dan kemudian disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

Sehingga, wajar kiranya jika publik mendesak presiden untuk segera melakukan reshuffle sejumlah jajaran menterinya di kabinet.

"Ini yang menjadi catatan. Wong Bapak Presiden tidak pernah mengevaluasi, menegur juga enggak," kata Trubus.

"Apalagi kebanyakan menteri-menteri dari partai, menteri-menteri titipan partai, itu enggak ada evaluasi," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya