Berita

Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin/Net

Politik

Dua Tahun Jokowi-Maruf, PKS: Tidak Etis Menepuk Dada dengan Tangan Berlumur Darah

MINGGU, 24 OKTOBER 2021 | 22:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Jurubicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut capaian vaksinasi menjadi catatan yang menonjol di bidang kesehatan selama dua tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi-Maruf.

Merespons pernyataan Jubir Jokowi, anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf angkat bicara.

Bukhori mengingatkan pemerintah agar tidak jemawa. Dirinya mengatakan itu sudah merupakan tanggung jawab pemerintah untuk membereskan masalah kesehatan akibat kelalaiannya di awal merespons risiko wabah di Tanah Air.

Anggota Komisi Kebencanaan DPR ini melanjutkan Indonesia belum sepenuhnya aman dan terbebas dari virus Covid-19, maka terlalu dini apabila pemerintah mengklaim pihaknya berhasil tangani pandemi.

“Jangan menepuk dada terlalu dini. Itu memang sudah kewajiban pemerintah menyelesaikan masalah akibat gagap di awal, sehingga tidak perlu ada glorifikasi,” kritiknya.

Melansir Worldometers per 24 Oktober 2021, total kasus di Indonesia sejak awal pandemi telah mencapai 4,2 juta kasus. Angka ini menempatkan Indonesia bertengger di urutan ke-14 dunia sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi.

Selain itu, angka kematian di Indonesia akibat virus Covid-19 menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni mencapai 143.176 kematian.

Menyusul Indonesia terdapat Filipina dengan kasus kematian sebanyak 41.793. Selanjutnya Malaysia dengan 28.354 kasus diikuti oleh Vietnam, Thailand, dan Myanmar masing-masing sebanyak 21.673 kasus dan 18.000-an kasus.

Sementara, negara seperti Singapura dan Brunei hanya mencatat 300 dan 80 kasus kematian.

“Virus Covid-19 telah menelan banyak korban jiwa di Indonesia sejak awal pagebluk. Tercacat, angka kematian di Tanah Air adalah yang paling tinggi bila dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara,” papar Bukhori.

“Rakyat telah membayar harga terlalu mahal akibat inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi. Sungguh tidak etis menepuk-nepuk dada dengan tangan berlumur darah,” tegasnya.

Masih soal catatan di tahun kedua pemerintahan Jokowi-Maruf, anggota Komisi VIII DPR RI ini juga mengkritik sikap pemerintah yang kukuh mengerjakan sejumlah megaproyek seperti pembangunan sepur cepat Jakarta-Bandung dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan di tengah kondisi pandemi.

Akibatnya, selain terkuras oleh ongkos penanganan wabah, anggaran negara turut terbebani oleh proyek mercusuar yang semestinya bukan prioritas.

 Konsekuensi lainnya adalah utang Indonesia yang diprediksi kembali membengkak.

“Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) selama pandemi merupakan langkah pemborosan dan bukan prioritas yang dibutuhkan rakyat. Di sisi lain, alih-alih menyerap investasi dan tenaga kerja yang maksimal, sejumlah proyek justru menjadi beban bagi anggaran negara,” ucapnya.

Bukhori turut mengkhawatirkan nasib proyek IKN akan sama seperti proyek sepur cepat Jakarta-Bandung yang akhirnya menguras anggaran negara.

Sebelumnya pada 2016 silam, Presiden Jokowi sendiri yang mengatakan tidak ingin proyek kereta cepat ini menggunakan APBN. Namun demikian pada 2021, dirinya justru berbalik mengizinkan penggunaan APBN melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN).  

“Walaupun alokasi APBN bagi pembangunan IKN hanya 19,2 persen dari total biaya keseluruhan yang mencapai Rp466,9 Triliun, siapa yang bisa menjamin bahwa anggaran negara tidak lagi terkuras?"

"Sebab, pandemi telah membuat lesunya permintaan dan lemahnya minat investasi. Maka sangat berisiko dan tidak realistis berharap ada pihak swasta yang berkenan menutupi 81 persen sisa kebutuhan biaya IKN itu,” tukasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya