Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Repro

Politik

Jokowi Harus Berani Reshuffle Kabinet dan Suntik Mati BUMN Manja

SABTU, 23 OKTOBER 2021 | 15:42 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Reshuffle kabinet menjadi opsi masuk akal untuk memperbaiki kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf yang belum memuaskan selama dua tahun berjalan.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung, Iman Lestariyono mengatakan, Jokowi-Maruf harus berani mengambil langkah penyegaran formasi kabinet. Menurutnya ada beberapa kementerian yang dinilai bekerja tak sesuai dengan rencana dan target.

"Harus berani, kalau memang kementerian-kementerian atau pejabat BUMN tidak prorakyat, tidak memberikan kesejahteraan masyarakat, bahkan secara kinerja di bawah standar harus berani me-reshuffle," kata Iman diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (23/10).


Salah satu yang perlu dirombak adalah kementerian di sektor migas dan sektor penegakan hukum.

"Urusan migas, energi berarti kementerian yang terkait. Penegakan hukum, saya paham tentunya ada oknum, tetapi ya tentu tentu harus diberesin," imbuhnya.

Jokowi-Maruf di beberapa kesempatan telah menetapkan standar-standar kerja para menterinya. Bahkan, dengan tegas Jokowi mengancam akan mengganti menteri-menteri yang tak dapat mencapai standar atau target yang telah ditentukan.

"Lembaga independen sudah memberikan beberapa catatan, Jokowi juga harus berani introspeksi diri, evaluasi. Kan sudah ada standardisasinya, kalau memang di bawah standar jangan dipaksakan (dipertahankan)," tegasnya.

Iman menambahkan, hal yang mendesak selain reshuffle adalah terkait BUMN yang dinilai manja dan tidak mengandalkan bantuan dana pemerintah. Menurutnya, Jokowi harus merealisasikan ucapannya terkait BUMN yang merugi.

"Harus, jangan sampai manjain BUMN. Kalau ada yang harus disuntik mati, suntik mati saja," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya