Berita

Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Net

Politik

Diserang PDIP, Demokrat: SBY Tidak Pernah Koar-koar Soal Prestasi, tapi Diakui Dunia

SABTU, 23 OKTOBER 2021 | 10:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Apresiasi kepada pemerintah akan datang dengan sendirinya tanpa perlu dipromosikan jika kinerjanya benar-benar baik dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Hal tersebut ditekankan oleh jurubicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menanggapi "serangan" PDIP kepada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baru-baru ini, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut kepemimpinan Joko Widodo lebih konkret dibanding pemerintah 10 tahun lalu, atau dengan kata lain saat kepemimpinan SBY.


Mendapat serangan tersebut, Demokrat menegaskan bahwa kerja-kerja SBY jauh lebih real tanpa perlu berkoar-koar di publik tentang keberhasilannya.

"Pemerintahan SBY dulu tidak merasa perlu koar-koar punya prestasi ini itu. Karena masyarakat sendiri yang merasakan langsung," tegas Herzaky dalam keterangannya yang diterima redaksi, Sabtu pagi (23/10).

Ia lantas mencontohkan kinerja pemerintahan SBY saat menghadapi bencana tsunami di Aceh 2004 silam. Saat itu, penanganan tsunami Aceh diapresiasi dunia internasional. Era SBY dianggap sebagai penanganan terbaik untuk bencana, dan dijadikan kajian di berbagai negara sebagai best practices.

Belum lagi soal pengangkatan 1,1 juta guru honorer menjadi PNS pada era SBY sangat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sehingga, saat kader Demokrat turun ke bawah menyapa rakyat, kader selalu diapresiasi oleh para keluarga besar guru yang dulu menjadi PNS di era SBY.

"Kalau untuk era sekarang, seharusnya bisa lebih baik, bukan malah mundur jauh ke belakang," tegasnya.

"Harapan kita, pemerintahan saat ini bisa fokus bekerja, membenahi berbagai kekurangan. Karena rakyat masih banyak yang susah, jadi pengangguran, dan kemiskinan meningkat drastis dimana-mana," demikian Herzaky.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya