Berita

Marsekal Hadi Tjahjanto saat dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI/Net

Politik

Mengusik Mahfud MD Lebih Berisiko, Hadi Tjahjanto Lebih Cocok Gantikan Kepala KSP Moeldoko

SABTU, 16 OKTOBER 2021 | 07:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Akan ada perombakan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin yang diprediksi dilakukan dalam waktu dekat ini.

Salah satu sosok yang bakal masuk kabinet kemungkinan Marsekal Hadi Tjahjanto usai purnabakti sebagai Panglima TNI pada November 2021.

Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Hadi Tjahjanto diprediksi akan masuk kabinet Indonesia Maju menggantikan posisi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.


"Presiden Jokowi tampaknya akan memasukkan Hadi Tjahjanto dalam kabinetnya. Posisi yang kemungkinan akan diisi Hadi Tjahjanto Menko Polhukam atau Kepala Staf Kepresiden (KSP)," ujar Jamiluddin kepada redaksi, Sabtu (16/10).

Kans perombakan tersebut cukup besar mengingat tidak akan mengubah komposisi "jatah" dari partai politik pendukung. Oleh karena itu, mengganti salah satu dari dua kursi tersebut tidak akan mengganggu soliditas antarpartai pendukung.

"Dari dua kursi tersebut, yang paling aman mengganti KSP Moeldoko. Sebab, Moeldoko tidak punya dukungan massa dan belakangan ini menjadi tokoh yang kontroversial," kata Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996-1999.

Bagi Jamiluddin, merombak posisi KSP wajar mengingat Moeldoko belakangan membuat heboh dengan dugaan keterlibatannya mengusik Partai Demokrat melalui KLB Deli Serdang. Penobatan Moeldoko sebagai ketua umum sudah merusak marwah dan kredibilitasnya di publik.

Selain itu, masuknya Hadi Tjahjanto ke KSP akan lebih baik dibandingkan dengan isu yang berkembang akan menggantikan Mahfud MD di Kemenko Polhukam.

"Meskipun Mahfud bukan orang partai, namun dukungan NU sangat kuat. Karena itu, bila Mahfud diganti ada kemungkinan akan mendapat reaksi keras dari NU. Hal itu kiranya tidak diinginkan Jokowi," tuturnya.

Selain itu, kehadiran Mahfud di Menko Polhukam sangat diperlukan untuk menjaga demokrasi di tanah air. Sebab, indeks demokrasi belakangan ini terus menurun, sehingga membuat khawatir akan kelangsungan demokrasi di tanah air.

"Publik akan bereaksi keras bila Menko Polhukam diisi sosok yang kental dari militer, ini juga tidak diinginkan Jokowi," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya