Berita

Analis sosial politik UNJ, Ubedilah Badrun/Net

Politik

Ubedilah Badrun: Tim Seleksi KPU dan Bawaslu Berpotensi Conflict of Interest

SELASA, 12 OKTOBER 2021 | 17:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tim seleksi untuk memilih komisioner Komisi Pemilihan Untuk (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dianggap berpotensi conflict of interest.

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, Presiden Joko Widodo sesungguhnya punya otoritas melakukan apapun asal sesuai konstitusi, perundang-undangan yang berlaku dan etika publik.

"Sayangnya Jokowi beberapa kali berseberangan atau bertentangan dengan etika publik, bertentangan dengan hal-hal etis kepublikan," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/10).

Salah satu hal yang bertentangan dengan etika publik yang dilakukan Jokowi adalah, soal penentuan 11 nama tim seleksi KPU dan Bawaslu.

Karena menurut Ubedilah, ada etika publik bahwa tim seleksi calon komisioner KPU dan Bawaslu mestinya menempatkan sedikit mungkin menghindari peluang konflik kepentingan.

Sebab, akan menseleksi calon komisioner sebuah institusi penyelenggara Pemilu yang akan menyelenggarakan Pemilu untuk memilih para pemimpin dan anggota parlemen negeri ini.

"Conflict of interest itu sangat mungkin terjadi jika tim seleksi pernah menjadi bagian penting dari tim sukses kontestan Pemilu sebelumnya yang kini sedang berkuasa bahkan menjadi pejabat Istana atau lainya," kata Ubedilah.

"Misalnya ada yang saat ini masih menjabat Deputi IV KSP,  juga merupakan mantan  Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin. Selain itu ada juga Dirjen, komisaris dan bahkan Wakil Menteri pada episode kekuasaan saat ini," sambung Ubedilah.

Langkah Jokowi tersebut kata Ubedilah, secara hukum dibolehkan. Akan tetapi, secara etis bertentangan dengan etika publik dan prinsip good governance, yaitu profesionalitas.

"Sebab sesungguhnya banyak yang lain yang memiliki pengalaman kepemiluan tetapi saat ini tidak sedang dalam posisi menjadi pejabat yang memungkinkan ia bekerja sangat profesional," pungkas Ubedilah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya