Berita

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/Ist

Politik

Jangan Hanya NU, Airlangga Hartarto juga Perlu Rangkul Ormas Islam Lain

SELASA, 12 OKTOBER 2021 | 15:52 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jangan hanya menggandeng tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) dalam kontestasi Pilpres 2024. Pasalnya, di Indonesia banyak kelompok masyarakat yang juga perlu dirangkul.

Koordinator Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Karawang, Gustiawan menilai, siapapun berhak merangkul kelompok masyarakat untuk bisa meraih kesuksesan dalam perhelatan proses demokrasi.

"Namun harus disadari juga bahwa kelompok masyarakat itu bukan hanya NU, Muhammadiyah, atau ormas lainnya. Masih banyak kelompok lainnya yang juga harus diajak bersama," kata Gustiawan, kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (12/10).

Meski secara kultural banyak masyarakat Indonesia yang beribadah sesuai ajaran NU, namun mereka tidak otomatis masuk dalam struktural ormas Islam tersebut. Karenanya, ia meminta tokoh politik atau siapa pun untuk lebih bijak.

"Ini Indonesia milik semua anak bangsa milik semua golongan sehingga siapa pun presiden terpilih harus mampu berdiri di setiap golongan, merangkul semua komponen anak bangsa," jelasnya.

"Jangan sampai tersandera oleh satu kelompok saja hanya karena merasa utang budi," tegas Gustiawan.

Selain itu, Gustiawan menyatakan, NU seharusnya juga melihat akar rumput. Pasalnya, belum dapat dipastikan semua warga NU menginginkan Airlangga menjadi presiden.

"Apakah yakin ketika PBNU menyodorkan nama Airlangga lantas warga Nahdliyin akan sami'na wa atho'na? Saya kira tidak begitu juga," ujarnya.

"Sebab mereka pun mempunyai rekaman terhadap kiprah tokoh-tokoh politik tanah air, mereka juga memiliki preferensi tersendiri dalam menentukan pilihan politiknya," kata dia.

Karena itu, Gustiawan berharap ormas-ormas Islam di Indonesia jangan tergiur dengan syahwat kekuasaan. Menurutnya, urusan perpolitikan harus diserahkan kepada partai politik.

"Ormas-ormas Islam fokus pada tupoksinya saja sebagai pengayom ummat, membantu pemerintah dalam urusan sosial keagamaan," tuturnya.

Dirinya tidak mempersoalkan jika masing-masing personal tokoh NU ikut berpolitik. Hanya saja, Gustiawan mengingatkan jangan membawa organisasi dalam ruang politik praktis.

"Saya pun yakin PBNU secara organisasi tidak ingin melibatkan diri dalam urusan politik praktis," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya