Berita

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono/Net

Politik

Killer pada Perampok Uang Rakyat, Alasan Jaksa Agung ST Burhanuddin Diserang Isu Ijazah

KAMIS, 07 OKTOBER 2021 | 14:29 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Polemik ijazah Jaksa Agung ST Burhanuddin bergulir di publik bukan tanpa sebab. Alasan yang paling mungkin, kemunculan polemik itu sengaja dimunculkan agar Kejaksaan Agung tidak fokus menyelesaikan kasus mega korupsi yang sedang dikebut.

Begitu kata mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono kepada redaksi sesaat lalu, Kamis (7/10).

“Tentu saja para pelaku korupsi mencoba untuk terus melakukan serangan yang ditujukan pada komandannya, Kejaksaan Agung. Hal ini agar kasus mereka tidak didibongkar hingga dimejahijaukan,” jelasnya.

Arief Poyuono menduga ada modus di mana perampok uang negara “membayar” LSM dan sejumlah tokoh politik serta ahli hukum untuk menekan dan mempersoalkan ijazah Jaksa Agung.


Menurutnya, para perampok uang negara marah lantaran lobi-lobi yang mereka lakukan ke Kejaksaan Agung agar kasus mereka tidak diusut, gagal.  


“ST Burhanudin terkenal dingin dan killer terhadap para pelaku korupsi di Indonesia,” tegasnya.

Salah satu buktinya adalah tuntutan yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap pelaku korupsi besar dengan tuntutan maksimal, yaitu tuntutan hukuman seumur hidup.

Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin selama ini sangat komitmen menjalankan visi dan misi presiden Jokowi yang menginginkan pemerintahan yang bersih.

“Jadi lumrah saja para pelaku korupsi mencoba mengoyang sosok Jaksa Agung selama ini. Karena itu saya mengajak mahasiswa, buruh dan masyarakat yang peduli dengan pemberantasan korupsi kita dukung Kejaksaan Agung,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya