Presiden China Xi Jinping/Net
Semakin memanasnya hubungan China dan Taiwan akhir-akhir ini, menjadi perhatian Mantan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih HR McMaster.
Penasihat di bawah Presiden Donald Trump itu juga mengingatkan bahwa 12 bulan ke depan akan menjadi waktu yang sangat berbahaya bagi keamanan di Selat Taiwan.
"Ini adalah saat-saat yang sangat rawan," kata McMaster saat berbicara di Hudson Institute di Washington DC, seperti dikutip dari
Taiwan News, Rabu (6/10).
“Saya pikir, waktu yang paling berbahaya adalah tahun 2022, seperti yang ditunjukkan banyak orang, adalah periode kritis," lanjutnya.
McMaster mengatakan semua pihak harus mengawasi perkembangan dengan cermat, terutama pada 2022 setelah Olimpiade Beijing dan kongres partai ke-20 partai komunis berakhir.
"Xi Jinping menjadi berani setelah menghadapi beberapa konsekuensi dari komunitas internasional atas tindakan kerasnya yang brutal di Hong Kong," kata pensiunan Angkatan Darat AS itu.
Namun, katanya, China juga menyadari sejauh mana ketahanan Taiwan dan bagaimana negara itu memperkuat pertahanannya di bawah Presiden Tsai Ing-wen.
Dia juga menambahkan bahwa AS, Jepang, Australia, dan sekutu lainnya di kawasan itu harus meyakinkan para pemimpin China dan militernya bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka melalui penggunaan kekuatan. Dia juga mendesak AS dan sekutunya untuk meningkatkan kemampuan pencegahannya.
Sambil memuji pakta AUKUS yang digagas Joe Biden, dia mengatakan AS dan sekutunya saat ini sedang dalam perlombaan senjata melawan China, yang terus membangun militernya dengan kecepatan sangat tinggi.
"China akan terus memanas dengan provokasi di kawasan itu, terutama tahun depan karena Xi kemungkinan akan melanjutkan sebagai ketua untuk masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.