Komisi I: Pesan Jokowi Soal Investasi Pertahanan, Jadi Tantangan bagi Kemhan

Pernyatan sikap Presiden Joko Widodo untuk mengalihkan anggaran pertahanan menjadi investasi pertahanan, sudah sudah tepat untuk tingkatkan produksi alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dalam negeri.

Dikatakan anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi, ketika banyak komponen yang bisa diproduksi di dalam negeri, diharapkan ada pengaruh positif pada nilai pertumbuhan ekonomi di sektor alat-alat militer.

"Sehingga industri pertahanan dalam negeri bisa berkembang dan menciptakan multiplier ekonomi yang signifikan," ujar Bobby Rizaldi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/10).

Investasi ini, dijelaskan legislator Partai Golkar ini, sangat dimungkinkan dengan kepastian pembelian Alutsista dalam volume dan jangka waktu tertentu.

"Ini yang menjadi tantangan Kemenhan, dalam menentukan prioritas pengadaan alutsista dan membangun klaster industri pertahanan dalam negeri," katanya.

Bobby mengakui, saat ini Indonesia memang belum bisa memprodukai Alutsista dengan sepenuhnya memakai bahan dari dalam negeri. Tetapi, bukan tidak mungkin dengan berkembangnya industri lokal, dapat menarik investasi dari luar negeri pada sektor pertahanan.

"Pembelian Alutsista dari luar negeri, harus disyaratkan kandungan lokal yang tinggi, agar pabrikannya di luar negeri berinvestasi di Indonesia," pungkasnya.