Berita

Tangkapan layar aksi marah-marah Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini kepada petugas PKH di Gorontalo/Repro

Politik

Gaya Komunikasi Mensos Risma Berpotensi Membelah Rakyat

SENIN, 04 OKTOBER 2021 | 08:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap emosional Menteri Sosial Tri Rismaharini mengenai pendataan Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo menunjukkan ketidakdewasaan dalam mengejawantahkan kepemimpinan yang demokratis.

Oleh karenanya, wajar bila aksi marah-marah Risma tersebut membuat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tersinggung.

"Gaya eratik dan meledak-ledak lebih cocok digunakan dalam pola kepemimpinan autokratik, bukan dalam ruang demokrasi yang matang dan dewasa," kata Direktur Eksekutif IndoStrategic, Ahmad Khoirul Imam dalam keterangannya yang diterima redaksi, Senin pagi (4/10).

Aksi menteri asal PDI Perjuangan yang meledak-ledak itu kontradiktif dan berpotensi menimbulkan kegaduhan serta keterbelahan di tengah masyarakat.

"Dalam ruang politik masyarakat yang plural Indonesia, gaya komunikasi Mensos Risma berpotensi membelah masyarakat dan menciptakan kegaduhan yang tidak sepatutnya terjadi," kata Umam.

Terlebih, mantan Walikota Surabaya itu bukan kali pertamanya marah-marah di ruang publik. Sehingga, akan sulit bagi masyarakat untuk bisa menyukai apalagi simpatik dengan kemarahan yang dianggap sebagai simbol ketegasan.

"Sebaliknya, kemarahan berlebihan yang diulang-ulang, justru berpotensi dianggap sebagai bentuk kepongahan dari 'drama queen' yang belakangan sudah mulai muncul dalam ruang opini publik," tandasnya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sebelumnya mengaku tersinggung dengan sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang marah-marah kepada warganya.

"Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para Dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima." kata Rusli.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya