Berita

Mantan Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rizal Ramli bersama Lieus Sungkharisma/Repro

Politik

Rizal Ramli: Investasi dan Pembangunan Harusnya Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

SABTU, 02 OKTOBER 2021 | 14:37 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Meningkatkan investasi dan pembangunan memang menjadi satu hal yang perlu dilakukan. Tetapi, melakukan dua hal itu harus disertai dengan peningkatan kemakmuran rakyat.

Begawan ekonomi Rizal Ramli mengatakan, setiap investasi dan pembangunan yang harus merelokasi masyarakat dari tanahnya memang pasti terjadi.

Tetapi, kata Rizal, cara untuk melakukan relokasi harus dengan cara tepat dan tidak memperburuk kondisi sosial ekonomi orang yang dipindahkan.


"Kegiatan investasi itu, pembangunan itu membawa kemakmuran bagi rakyat, bukan bikin rakyat malah lebih miskin," ujar Rizal Ramli dalam dialog yang diunggah akun Youtube Lieus Sungkharisma, Jumat (1/10).

Mantan Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mengatakan, salah satu contoh relokasi masyarakat yang terjadi secara lembut adalah saat pembangunan dan pengembangan kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

"Bagaimana supaya rakyat yang dipindahkan itu senang, dia kasih tanah dua kali luasnya dari tanah aslinya di Mega Kuningan di selatan Bintaro dan dikasih uang juga," papar sosok yang kerap disapa RR ini.

"Jadi rakyat pindahnya senang, tanahnya lebih luas, airnya lebih bersih, udaranya lebih bersih, dapat uang juga," sambungnya.

Kondisi berbeda, kata Rizal, baru-baru ini dialami warga Desa Cijayanti dan Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, yang tanahnya diserobot PT Sentul City atas nama pengembangan kawasan.

Alih-alih mendapatkan gati rugi yang wajar, kata Rizal, warga ditekan PT Sentul City dengan menggunakan preman untuk angkat kaki dari tanahnya.

"Tapi ditekan rakyat pakai preman, pakai aparat, karena ganti rugi dia kalau tanah kosong kebun rakyat, ganti ruginya hanya Rp 4000 per meter, buat ngopi aja kagak bisa," tuturnya.

"Kalau ada bangunannya, ganti ruginya cuma Rp 25 ribu, ini menggusur, rakyat langsung jadi gembel," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya