Berita

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini terekam emosi kepada salah seorang petugas dinas sosial Gorontalo/Repro

Politik

Politisi Demokrat ke Risma: Tidak Ada Good Governance Terbentuk dari Caci Maki, Sakit Jiwa!

SABTU, 02 OKTOBER 2021 | 10:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Aksi marah-marah yang kembali dipertontonkan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini saat rapat dengan sejumlah pejabat di Gorontalo, Kamis lalu (30/9) dinilai terlalu berlebihan.

Bagaimana tidak, Menteri asal PDI Perjuangan itu marah-marah sambil menoyor dada salah satu anggota dinas sosial Gorontalo di depan banyak orang.

Aksi Risma tersebut diduga terjadi karena ada ketidaksinkronan data Program Keluarga Harapan (PKH) penerima bansos antara daerah dan Kemensos.

"Sakit jiwa...!" cetus Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution di akun Twitternya saat merespons video pendek aksi marah-marah Risma yang viral di media sosial, Sabtu (2/9).

Bagi Syahrial, aksi Risma tidak hanya berlebihan, melainkan menunjukkan contoh iklim pemerintahan yang kurang baik. Arogansi Mensos Risma yang hingga mendorong fisik pegawai Dinas Sosial Gorontalo itu pun patut disayangkan.

"Mana ada good governance terbentuk pakai caci maki, tarik urat leher dan main fisik. Ngono yo ngono, mbok yo ojo ngono!" pungkasnya.

Video arognsi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang marah-marah kembali beredar di media sosial sejak Jumat kemarin. Video tersebut memperlihatkan rapat bersama sejumlah pejabat di Gorontalo, Kamis lalu (30/9).

Dengan emosi yang meluap-luap, Risma menunjuk-nunjuk dan menghampiri pegawai dinas sosial setempat lantaran ada ketidaksinkronan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) setempat dengan data yang disampaikan pejabat Kemensos.

Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat mengaku tidak pernah mencoret data KPM PKH. Risma kemudian memarahi petugas PKH Gorontalo yang kebetulan ikut dalam rapat itu.

"Jadi bukan kita coret, ya. Kamu tak tembak kamu ya," kata Risma sambil berjalan mendatangi petugas PKH tersebut.

"Data-data itu yang sering jadi fitnah. Itu saya yang kena, tahu enggak," tegas Risma dengan nada meninggi dengan mata melotot.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya