Berita

Presiden China Xi Jinping/Net

Dunia

China Kehilangan Momentum BRI, Makin Banyak yang Menentang Sementara Utang Makin Menumpuk

RABU, 29 SEPTEMBER 2021 | 19:03 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China tampaknya telah kehilangan kesempatan untuk mewujudkan ambisi besarnya, Belt and Road Initiatives (BRI).

Sebuah studi yang dilakukan oleh AidData pada Rabu (29/9) menunjukkan BRI kehilangan momentum karena semakin banyaknya penolakan internal di negara-negara target dan utang yang terus meningkat. Hal ini justru membuat Beijing rugi.

Menurut AidData, yang merupakan sebuah laboratorium penelitian di College of William and Mary di Amerika Serikat (AS), "proyek abad ini" yang diluncurkan oleh Xi Jinping pada 2013 iru menghadapi tantangan dan reaksi yang signifikan di luar negeri.

BRI sendiri merupakan inisiasi China dalam pembiayaan dan pembangunan infrastruktur untuk membangun komunitas di seluruh Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Tetapi baru-baru ini ada beberapa proyek yang justru dihentikan.

“Semakin banyak pembuat kebijakan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menghentikan proyek-proyek BRI profil tinggi karena masalah harga yang terlalu tinggi, korupsi, dan keberlanjutan utang,” kata salah satu penulis studi tersebut, Dr Brad Parks, seperti dimuat The Strait Times pada Rabu (29/9).

Di Malaysia, proyek BRI benilai hampir 12 miliar dolar AS telah dibatalkan. Hal yang sama juga terjadi di Kazakhstan dan Bolivia.

Studi AidData mencatat, ada 13.427 proyek yang didukung China di 165 negara selama 18 tahun terakhir. Total nilainya mencapai 843 miliar dolar AS, atau dua kali lipat dari milik Amerika Serikat.

Tetapi Parks menyoroti adanya perubahan besar dalam sentimen publik yang mempersulit negara-negara tersebut untuk mempertahankan hubungan denagn China.

Data menunjukkan ada semakin banyak proyek yang didukung China telah ditangguhkan atau dibatalkan dengan alasan "penyesalan" di antara negara-negara tersebut, termasuk Kazakhstan, Kosta Rika, dan Kamerun.

Di sisi lain, risiko kredit juga meningkat, dengan eksposur utang China sekarang melebihi 10 persen dari PDB di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah.

AidData menemukan bahwa 35 persen proyek BRI berjuang melawan korupsi, pelanggaran perburuhan, pencemaran lingkungan, dan protes publik.

Meski begitu, jurubicara Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang dipimpin China, He Lingxiao berdalih, prinsip-prinsip dalam BRI masuk akal.

"Bagaimana prinsip-prinsip ini akan diterjemahkan ke dalam realitas operasional adalah di mana kami mengadvokasi standar internasional yang tinggi," ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya