Berita

tokoh nasional DR. Rizal Ramli (RR) saat menjadi narasumber dalam diskusi yang disiarkan di kanal YouTube Bravos Radio Indonesia, bertajuk "Pembangunan untuk Apa dan Siapa?"/Net

Politik

Alasan Bela Rakyat Bojong Koneng, RR: Karena Sentul City Serakah dan Melakukan Pemiskinan Struktural

RABU, 29 SEPTEMBER 2021 | 10:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pembangunan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin semena-mena. Para pemodal semakin serakah dan brutal dalam menjalankan misi pembangunan yang melibatkan tanah rakyat.

Seperti kasus penyerobotan tanah rakyat oleh PT Sentul City di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor. Di mana rakyat terancam digusur dan diberikan ganti rugi yang sangat tidak wajar dan tidak manusiawi. Padahal seharusnya cara-cara melakukan pembangunan yang demikian itu dihindari.

Demikian disampaikan tokoh nasional DR. Rizal Ramli (RR) saat menjadi narasumber dalam diskusi yang disiarkan di kanal YouTube Bravos Radio Indonesia, bertajuk "Pembangunan untuk Apa dan Siapa?" yang dilihat redaksi pada Rabu siang (29/8).

"Mohon maaf selama Pak Jokowi, makin ke sini, itu makin semena-mena. Pengusaha-pengusaha ini sangat serakah sekali, seperti di Sentul. Dia nggak mau bayar ganti rugi yang wajar," kata RR sapaan karib Rizal Ramli.

Ganti rugi tidak wajar yang dimaksud Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini adalah, tanah warga Bojong Koneng hanya diganti rugi oleh PT Sentul City sebesar Rp 4 ribu per meter persegi.

Belum lagi, cara-cara penyerobotan lahan tersebut menggunakan jasa preman untuk memaksa rakyat meninggalkan tanah yang milikinya sejak berpuluh-puluh tahun.

"Kalau ada bangunannya dibuldozer ganti ruginya hanya Rp 25 ribu. Itu rakyat berubah jadi gembel langsung. Dia mendatangkan preman termasuk preman impor untuk nakut-nakutin rakyat," tegasnya.

"Nah, harusnya kan itu tidak terjadi," imbuh mantan Menko Kemaritiman itu.

Menurut RR, seharusnya PT Sentul City memberikan ganti rugi yang wajar kepada masyarakat dan sejatinya memang harus menguntungkan rakyat yang terancam digusur tanahnya di situ.

"Taruh lah ganti Rp 500 ribu rakyat kan pasti seneng, dia bisa beli tanah yang lebih luas di lokasi lebih jauh. Nah, si PT Sentul City sendiri tetap bisa untung. Karena kalau tanahnya udah jadi, dia kan jual dengan tanah Rp10 hingga Rp 20 juta," katanya.

Tetapi, masih kata RR, cara-cara yang sedianya lebih humanis dan berorientasi menyejahterakan rakyat justru tidak diindahkan oleh para pemodal yang berkongsi dengan pejabat itu.

Atas dasar itu, organisasi masyarakat sipil Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) bersama rakyat Bojong Koneng melakukan perlawanan terhadap PT Sentul City yang arogan itu.

"Karena serakah, ada cara lebih gampang, sogok pejabat, bayar preman, buat diadu sama rakyat miskin. Inilah proses pemiskinan struktural yang kami ProDEM lawan. Kita harus kembalikan pada prinsip pembangunan yang membuat rakyat makmur, lebih sejahtera, bukan pembangunan yang bikin rakyat lebih miskin. Itu prinsip penting sekali," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya