Berita

Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI di New York, Sindy Nur Fitry/Net

Dunia

Perwakilan Indonesia Serang Balik Vanuatu: Ketika Para Petugas Kesehatan Dibantai Separatis, Kenapa Diam?

RABU, 29 SEPTEMBER 2021 | 08:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perwakilan Tetap Indonesia di PBB mengkritik balik Vanuatu yang kembali menyerang Indonesia dengan dugaan pelanggaran HAM di Papua.

Dalam rekaman video Sidang Umum PBB dikanal YouTube Kementerian Luar Negeri, Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI di New York, Sindy Nur Fitry, menegaskan bahwa ia menggunakan hak jawab Indonesia atas pernyataan Vanuatu yang menurutnya sangat mengusik kedaulatan negara lain.

"Saya terkejut bahwa Vanuatu terus menerus menggunakan forum yang mulia ini. Vanuatu terus melakukan agresi dengan maksud tercela dan motif politik untuk melawan Indonesia," ujar Sindy.

Mengenai tuduhan pelanggaran HAM, Sindy mengatakan pada kenyataannya HAM versi mereka diputarbalikkan demi untuk membuat dunia terkesan tentang kekhawatiran terhadap isu HAM.

Sindy pun menyinggung fakta bahwa sementara Vanuatu kerap meluncurkan tuduhan tak berdasar untuk menyerang pemerintahan Indonesia, di saat bersamaan Vanuatu juga menutup mata atas kekejaman yang dilakukan kelompok separatis yang membunuh para guru, pekerja kesehatan dan petugas keamanan.

"Ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam?" kata Sindy.

"Vanuatu justru membela separatisme dengan kedok keprihatinan HAM yang dibuat-buat," lanjut Sindy.

KKB telah membantai orang-orang yang sesungguhnya mendedikasikan hidup mereka bagi masyarakat Papua.

Indonesia merupakan negara majemuk dengan demokrasi yang nyata dan hormat terhadap aturan hukum, praktik pemerintahan yang baik serta keadilan sosial, tegas Sindy. Indonesia selalu berkomitmen untuk mendorong sikap menghormati dan melindungi HAM.

Pernyataan Indonesia melalui Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI di New York ini merupakan tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman, yang meminta Komisaris HAM PBB untuk datang mengecek kondisi di Papua Barat.

Loughman menyatakan di wilayah Pasifik masih ada daerah-daerah yang masih berjuang untuk menentukan nasib mereka sendiri dan pelanggrana HAM kerap terjadi. Pidatonya itu menyasar pada Indonesia.

Tahun lalu, Bob Loughman juga melemparkan tuduhan yang sama persis.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya