Berita

Mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi/RMOL

Politik

Adhie Massardi Ingatkan Luhut B. Pandjaitan: Jangan Bikin Malu Gus Dur!

SELASA, 28 SEPTEMBER 2021 | 13:22 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sepak terjang Luhut Binsar Pandjaitan yang memperkarakan aktivis Haris Azhar dan Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti dinilai mempermalukan Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Apalagi, belakangan Luhut menantang Haris Azhar dan Fatia untuk membeberkan bukti-bukti adanya bisnis tambang di Papua yang disinyalir menyeret nama Luhut.

Menurut mantan Jurubicara Gus Dur, Adhie Massardi, apa yang dilakukan Luhut ini berbeda dengan pandangan Gus Dur saat menjadi presiden.


"Gus Dur dulu menjelaskan, orang luar seperti kita ini, NGO (non-governmental organization), wartawan, mengkritik penguasa selalu berdasarkan fakta. Tapi fakta-fakta dari LSM tidak bisa memiliki kekuatan hukum," kata Adhie dikutip dari channel YouTube wartawan senior Hersubeno Arief, Selasa (28/9).

Pun demikian dengan apa yang disampaikan Haris Azhar dan Fatia terkait dugaan bisnis tambang yang dimiliki Luhut di Papua. Haris yang bernaung di Lokataru dan Fatia di Kontras tidak memiliki kewenangan yang kuat untuk mengusut secara hukum.

"Civil society ini ibarat mencium bau kentut, tapi soal siapa yang kentut itu harus diselidiki oleh orang yang memiliki kewenangan. Kontras dan Haris Azhar jika diberi kewenangan penyelidikan, ketemu (fakta secara hukum), tapi kan tidak punya (kewenangan)," jelasnya.

"Di seluruh dunia, kritik NGO tidak pernah diminta sebagai bukti hukum, nanti aparat hukum yang mengubahnya menjadi bukti hukum," sambungnya.

Oleh karenanya, Adhie yang juga bergelut di Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini berharap ke depan bisa bertemu dengan Luhut secara langsung. Sebab Luhut merupakan sosok yang besar oleh jasa Gus Dur.

"Suatu saat saya perlu bertemu Pak Luhut, jangan bikin malu Gus Dur. Masa NGO diminta untuk memberikan bukti-bukti hukum," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya