Berita

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto/Net

Politik

Ketimbang Kembali Maju, Prabowo Lebih Cocok Jadi King Maker bagi Sandiaga Uno yang Lebih Menjual

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 08:31 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Prabowo Subianto dianggap lebih cocok untuk menjadi King Maker dan mengusung Sandiaga Uno sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Seperti disampaikan analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, dalam perspektif politik sebagai warga negara dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo masih memiliki hak politik untuk mencalonkan diri sebagai capres di Pemilu 2024.

Begitu juga dengan Sandiaga Salahuddin Uno. Selama keduanya bisa memenuhi Presidential Threshold (PT) 20 persen, jika UU Pemilu masih mensyaratkan hal tersebut.


"Tetapi apakah Prabowo akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024? Itu belum tentu. Banyak faktor yang cukup berat harus diatasi Prabowo Subianto. Di antaranya memulihkan citra partainya yang menterinya (Edi Prabowo) sempat tersandung kasus korupsi," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/9).

Selain itu, kata Ubedilah, faktor seberapa berhasil kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dengan melahirkan kebijakan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ikut berpengaruh.

"Tidak hanya faktor kinerja Prabowo yang harus dibuktikan, juga faktor kemampuan Prabowo memahami 52 persen generasi milenial dan generasi Z yang akan menjadi pemilih menentukan pada pemilu 2024 nanti," terang Ubedilah.

Dituturkan Ubedilah, dalam konteks pemilih Pemilu 2024 nanti ada sekitar 145 juta generasi muda (milenial dan Z) atau sekitar 52 persen. Tentu, secara sosiologis politik, Sandiaga Uno jauh lebih menjual untuk memimpin Indonesia dibanding Prabowo.

"Jadi Prabowo masih punya peluang, tetapi tantangannya cukup berat dalam Pemilu 2024 nanti. Itu PR untuk Prabowo dan timnya dalam menghadapi Pemilu 2024. Kecuali jika Prabowo legowo cukup menjadi bapak bangsa atau menjadi King Maker dalam Pemilu 2024. Dan karenanya menyerahkannya ke Sandiaga Uno," jelas Ubedilah.

Akan tetapi, lanjut Ubedilah, Sandiaga Uno juga tidak akan mudah mengambil hati pemilih seperti pada 2019. Penyebabnya tak lain keputusannya bersedia bergabung dalam kabinet Jokowi. Hal ini sedikit banyak telah menimbulkan kekecewaan pemilihnya.

"Padahal pemilih pemilu pada 2024 nanti akan cenderung memilih calon presiden yang posisi politiknya sebagai antitesa Jokowi. Problem ini sama seperti problem Prabowo. Bedanya Sandiaga Uno masih diberi tempat oleh anak muda Indonesia, tetapi kurang menunjukan sebagai antitesa Jokowi," pungkas Ubedilah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya