Berita

Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Luhut Terlalu Dominan, Demokrat Anggap Berbahaya Bagi Rezim Jokowi

JUMAT, 24 SEPTEMBER 2021 | 18:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Karena berbagai peran dalam pemerintahan diserahkan atau diambil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Maka mantan Jenderal bintang empat itu paling dominan diantara menteri Jokowi lainya.

Demikian penilaian Deputi Bappilu Partai Demokrat Andi Nurpati saat menjadi pembicara diskusi virtual Purwa Insitute bertemakan ‘Kinerja Menteri, Siapa yang Paling Progres atau Jeblok?’, Jumat (24/9).

"Kalau istilah masyrakat itu 4 L ya lu lagi lu lagi emang engga ada menteri lain? Bukan tupoksinya juga dia yang bergerak tapikan ditugaskan oleh presiden. Ini yang salah LBPnya atau yang salah presidennya? Dalam menangani misalnya pandemi covid-19,” ucap Andi.


Menurutnya, tugas pokok dan fungsi Luhut sebagai menko kemaritiman dan investasi tidak perlu mencampuri kementerian lain dalam penanganan pandemi Covid-19. Seharusnya, kata Andi, menteri kesehatan yang dominan namun Presiden Joko Widodo malah memberikan tugas kepada Luhut.

“Kita juga nggak tahu siapa dibalik segalanya ini, intinya baru-baru ini kan pak LBP dikasih lagi tugas ketua lagi untuk mengenai cinta produksi dalam negeri belum lagi yang lain lain sudah banyak banget nggak LPP diberikan tugas sebagai koordinator (PPKM) atau ketua nah ini menjadi Sorotan publik,” katanya.

Dalam pandangannya, menumpuknya kerja satu Menteri atau Kementerian yang dianggap masyarakat melakukan semua urusan, akan menjadikan menteri lainnya akan memiliki kinerja yang pasif.

“Dia mengurusi investasi dan maritim, kok mengurusi juga mengenai kesehatan kok mengurusi juga juga mengenai perekonomian usaha kecil mengurusi juga misalnya macam-macam kita sudah tahu semua sudah diuraikan ini yang menurut saya yang paling berbahaya di rezim pak Jokowi periode kedua ini ada yang terlalu dominan mainnya,” tandas Andi menekankan.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya