Berita

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono saat memberikan keterangan pers pasca Ali Kalora tewas/Ist

Presisi

Satgas Madago Raya Beberkan Kekejaman Pimpinan MIT Ali Kalora yang Tewas Ditembak

JUMAT, 24 SEPTEMBER 2021 | 16:10 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Satgas Madago Raya berhasil menewaskan Ali Ahmad alias Ali Kalora pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dalam kontak tembak di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Sabtu 18 September 2021 lalu.

Ketika itu, Ali berhasil ditembak bersama pengawalnya Jaka Ramadan alias Ikrima alias Rama. Saat ini, kelompok tersebut tersisa empat orang dan telah dimasukan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Keberadaan kelompok MIT ini sangat meresahkan warga. Bagaimana tidak, mereka kerap melakukan teror hingga berujung pembunuhan kepada masyarakat tak berdosa, khususnya masyarakat petani khususnya di wilayah Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Sigi.

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono menjelaskan, nama Kalora disematkan pada dirinya karena pernah tinggal di Desa Kalora Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso.

Ali Kalora menjadi pemimpin  kelompok teroris MIT Poso pada 2016 silam, pasca tewasnya pimpinan sebelumnya, Santoso. Sebelumnya Ali Kalora memimpin kelompok teroris MIT bersama Basri, namun setelah Basri ditangkap Pasukan Satgas Operasi Tinombala, Ali Kalora kemudian menjadi pemimpin tunggal dan menjadi target utama Operasi Tinombala.

Ali Kalora disebut-sebut sebagai teroris yang ahli merakit bom lontong dan memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.

"Ali Kalora kerap menyamar sebagai warga biasa dan menjadi petani untuk menghindar dari kejaran pasukan pemburu teroris," kata AKBP Bronto Budiyono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/9).

Bronto Budiyono membeberkan, berdasarkan catatan Satgas Madago Raya setidaknya ada 10 kasus pembunuhan dan pembakaran yang merupakan bukti kekejaman Ali Kalora bersama kelompoknya itu dari tahun 2017.

Pertama, kasus pembunuhan di Desa Parigi Mpu Kab. Parigi Moutong pada tanggal 3 Agustus 2017 dengan korban Simon Suju.
lalu kasus pembunuhan di desa Salubanga Kec. Sausu Kab. Parigi Moutong tanggal 30 Desember 2018 korban Ronal Batau alias Anang.

Pembunuhan di Pegunungan Penghulu Kanan Desa Berdikari Kec. Palolo Kab. Sigi tanggal 23 Mei 2019, korban Njue. Pembunuhan di Pegunungan batu tiga desa Tindaki Kec. Parigi Selatan Kab. Parigi Moutong tanggal 25 Juli 2019, korban Tamar dan Patte.

Pembunuhan di perkebunan dusun sipatuo desa Kilo Kec. Poso Pesisir Utara Kab. Poso tanggal 7 April 2020, korban Rattapo alias Daeng Tapo. Pembunuhan di pegunungan Km.9 desa Kawende Kec. Poso Pesisir Utara Kab. Poso tanggal 19 April 2020, korban Ambo Ajeng alias Papa Angga.

Pembunuhan di perkebunan Tahiti desa Sangginora Kec. Poso Pesisir Selatan Kab. Poso tanggal 9 Agustus 2020, korban Agus Balumba alias Papa Sela. Penemuan mayat di Jalan trans Poso Napu desa Maholo Kec. Lore Timur Kab. Poso tanggal 14 Agustus 2020, korban Eliyas Lapulalang.

Pembunuhan dan pembakaran di dusun V trans lenovu desa Lembantongoa Kec. Palolo Kab. Sigi tanggal 27 November 2020, korban 4 orang yaitu Nakka, Ferdy alias Pedi, Pinu dan Yasa dan pembunuhan di pegunungan Patiroa Desa Kalimago Kec. Lore timur Kab. Poso tanggal 11 Mei 2021, korban 4 orang atas nama Lukas Lese Puyu, Paulus Papa, Simson Susa, Marten Solong.

"Data kejahatan atau kekejaman di luar perikemanusiaan yang dilakukan Ali Kalora perlu dipublikasikan agar masyarakat memahami perbuatan yang telah dilakukan," tekan Bronto.

Diakhir, Bronto berpesan agar masyarakat untuk tidak memberikan rasa simpati sekecil apapun kelompok ini, karena mereka bukan pahlawan tetapi sebagai kelompok teroris yang selalu menyebar ketakutan.

"Jangan berikan bantuan logistik atau makanan, informasi dan laporkan kepada Polri  atau TNI apabila ada orang yang mencurigakan yang mempunyai ciri-ciri fisik seperti gambar DPO yang telah disebar oleh Satgas Madago Raya," tekan Bronto.



Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya