Berita

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon/RMOL

Politik

Komisi I DPR Khawatir UU Otsus Tidak Menyelesaikan Masalah Papua

KAMIS, 23 SEPTEMBER 2021 | 15:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Undang Undang 2/2021 Perubahan Kedua atas UU 21/2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dikhawatirkan bukan menjadi solusi menyelesaikan persoalan yang terjadi di Papua.

Pasalnya, pendekatan yang dilakukan pemerintah terhadap persoalan di Bumi Cenderawasih itu masih jauh tertinggal dari gerakan yang menginginkan referendum itu sendiri.   

Begitu disampaikan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "Jalan Terjal Pemberantasan KKB di Papua" di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis siang (23/9).

"Pada dasarnya kalau melihat dari strategi kita saat ini memang, jujur kita tertinggal dari gerakan-gerakan referendum itu sendiri. Saya khawatir UU Otsus yang baru ini bukan jawaban," kata Effendi.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, kompleksitas persoalan di Papua pada dasarnya sulit membuat definisi tunggal jika bicara tentang Papua.

Oleh karenanya, strategi dan pendekatan yang seharusnya dilakukan pemerintah tidak boleh tertinggal dari upaya gerakan-gerakan referendum Papua itu sendiri.

"Kita semakin mengerdilkan mereka seperti teroris. Kita jangan kemudian mudah menterminologikan, menstigmakan dengan kelompok yang ada di Poso misalnya, yang memang aksinya teror," tuturnya.

Baginya, gerakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua itu dilakukan secara terpadu. Bahkan,  belakangan ini suara-suara yang mendengungkan isu Papua di sidang umum PBB sudah cukup kuat.

Oleh karenanya, dibutuhkan kerja ekstra dari pemerintah untuk benar-benar meredam persoalan yang terjadi di Papua.

"Kita agak sulit menarik simpati masyarakat yang boleh dikatakan banyak yang berpihak ke perjuangan kelompok mereka," demikian Effendi.

Hadir narasumber lain dalam diskusi tersebut, antara lain pengamat intelijen UI, Ridlwan Habib dan anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya