Berita

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani/Net

Politik

Usulkan Pengangkatan 1 Juta Guru Honorer Jadi PPPK Tanpa Tes, Gerindra: Pengabdian Panjang Mereka Harus Diberi Penghargaan

RABU, 22 SEPTEMBER 2021 | 04:30 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Nasib para guru honorer tengah diperjuangkan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Ia mengusulkan ada pengangkatan 1 juta guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tanpa melalui tes.

"Kebijakan tersebut dapat memberikan kepastian para guru honor dalam menjalankan profesinya yang telah digeluti selama bertahun-tahun bahkan ada yang sampai puluhan tahun," kata Muzani saat mengisi diskusi yang diselenggarakan SMA Darul Hikam Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/9).

Menurut Wakil Ketua MPR RI itu, persoalan administrasi dan tes penyaringan menjadi kendala bagi para guru honorer untuk menjadi pegawai PPPK. Karena itu dia mengusulkan agar guru honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun sampai puluhan tahun, tidak perlu menjalani tes untuk menjadi PPPK.


"Pengabdian mereka yang begitu panjang seharusnya diapresiasi dan diberi penghargaan dengan mengangkat mereka menjadi pegawai PPPK tanpa perlu tes," ujarnya.

Ditambahkan Muzani, profesi guru hakikatnya adalah pengabdian atau panggilan jiwa, bukan pencari kerja. Karena itu meskipun dengan honor seadanya, mereka menjalani profesi tersebut dengan keikhlasan dan kesungguhan, bahkan meski ditempatkan di daerah-daerah terpencil.

Dia menilai, kebijakan untuk mengangkat 1 juta guru honorer menjadi pegawai PPPK, menjadi momentum memberi penghargaan pada jutaan guru yang tanpa lelah terus mengabdi dalam dunia pendidikan.

"Mengangkat mereka sebagai pegawai PPPK akan memberi kepastian bagi masa depannya agar pengabdian mereka dalam dunia pendidikan lebih pasti lagi. Sehingga dunia pendidikan kita kualitasnya akan lebih baik dan pada akhirnya akan meningkatkan sumber daya manusia," paparnya.

Selain itu Muzani menilai, pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin bertekad meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas.

Namun menurut dia, persoalan COVID-19 yang melanda Indonesia dalam dua tahun terakhir menyebabkan kegiatan pendidikan mengalami stagnasi padahal pendidikan adalah hal terpenting dalam meningkatkan sumber daya manusia.

"Semua kegiatan yang menyebabkan perkumpulan banyak orang terhenti, termasuk dunia pendidikan karena semua dilakukan cara daring atau online. Murid tidak ketemu guru, dosen tidak ketemu mahasiswa, santri tidak berjumpa dengan kiainya," katanya.

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu menilai, pembelajaran melalui daring ternyata sangat dipengaruhi ketersediaan gadget, jaringan internet dan kuota internet.

Hal itu menurut dia yang menyebabkan pendidikan di Indonesia tidak bisa maksimal, bahkan lama kelamaan telah menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik, guru, termasuk penyelenggara pendidikan.

"Kondisi kualitas SDM kita pada akhirnya tidak seperti yang diharapkan karena dihasilkan dari suatu proses pendidikan yang kurang sempurna. Apalagi, proses pendidikan ini tidak menjangkau keseluruhan anak didik dan wilayah Indonesia," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya