Berita

Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk "Milenial Cakap Digital"/Repro

Politik

Legislator PAN: Seperti Dunia Nyata, Dunia Digital juga Ada Manusia Baik dan Jahat

RABU, 22 SEPTEMBER 2021 | 00:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kuatnya literasi dan kecakapan digital menjadi pilar penting dalam memuwudkan agenda transformasi digital di Indonesia. Hal ini, menjadi kewajiban terkhusus bagi generasi milenial.

Begitu disampaikan Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan, dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator yang bertajuk "Milenial Cakap Digital" yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (21/9).

"Salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital, di mana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya," kata Semuel Pangerapan.


"Kemampuan tersebut menjadi tingkatan dasar yang paling krusial dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi saat ini," imbuhnya.

Pernyataan Semuel itu diamini anggota Komisi I DPR RI, Rizki Sadig. Menurutnya, dengan kecakapan dan literasi digital yang cukup, maka banyak peluang di masa depan yang bisa dimaksimalkan oleh generasi muda.

"Gunakanlah kesempatan yang terpampang di hadapan kita, bahwa pemerintah hari ini secara massif telah melakukan upaya yang secara signifikan untuk memperluas jangkauan terhadap jaringan digital," kata Rizki Sadig.

Legislator PAN ini menjelaskan, pada dasarnya dunia digital atau dunia maya sama dengan dunia nyata. Dalam dimensi yang berbeda tersebut juga ada manusia baik dan jahat.

"Artinya terdapat banyak orang baik dan orang jahat, banyak orang yang melakukan cyber crime dan banyak juga yang menebarkan kebaikan melalui media digital," terangnya.

Untuk mencegah terjerumus pada hal tidak baik di era digitalisasi ini, Rizki menekankan sebisa mungkin kuatkan literasi dan bijaklah dalam beraktivitas di media digital.

"Kita harus bijak dalam mengaplikasikan kemampuan media digital dengan cara yang baik, kita juga harus berhati-hati dalam menghadapi tawaran-tawaran dalam alat komunikasi," jelasnya.

Ditambahkan peneliti media, Muhammad Danu Winata, setiap individu harus menjadi filter atau penyaring konten dari media sosial yang baik untuk dia konsumsi.

"Artinya kita harus pastikan keakuratan informasi yang kita terima, kita juga harus memfilter akun-akun yang diikuti dan berhati-hatilah dalam mem-posting konten," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya