Berita

Ketum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) Anggia Erma Rini/RMOL

Politik

Belum Aman, Fatayat Usul Muktamar NU Tetap Diselenggarakan Tahun 2022

SELASA, 21 SEPTEMBER 2021 | 21:28 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Usulan perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama agar digelar tahun ini direspons oleh Ketum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) Anggia Erma Rini.

Anggia menyarankan agar pelaksanaan Muktamar NU sebaiknya digelar pada tahun 2022 mendatang. Argumentasi Anggia, kondisi pandemi virus corona baru (Covid-19) masih belum menentu.

Apalagi, kata Wakil Ketua Komisi IV DPR itu, informasi para ahli, Indonesia masih akan menghadapi potensi ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19.


"Perlu digarisbawahi bahwa pandemi saat ini belumlah usai. Ancaman potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 masih sangat mungkin terjadi," demikian kata Politisi PKB itu saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/9).

Anggia menegaskan penyelenggaraan Muktamar tahun 2022 adalah pilhan terbaik. Seluruh masyarakat kata Anggi, sembari menunggu akselerasi pelaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah di Indonesia.

NU sebagai organisasi masyarakat terbesar harus mempertimbangkan fokus pemerintah dalam upaya memperluas jangkauan vaksinasi hingga ke seluruh nusantara.

"Fokus kita tahun ini adalah perluasan vaksinasi hingga ke pelosok daerah. Menurut saya, NU perlu mempertimbangkan fokus pemerintah tersebut, yang tentu perlu dukungan semua pihak," ujarnya.

Menurut Anggia, keselamatan warga NU, keselamatan masyarakat, dan keselamatan seluruh bangsa adalah prioritas utama yang perlu benar-benar diperhatikan.

"Kita saat ini belum bisa dikatakan berada di level aman. Sebagai orang yang lama berkecimpung di isu kesehatan, terutama di Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), saya menekankan betul pentingnya menjaga para kiai kita, terutama urgensi agar tidak melakukan mobilisasi massa saat Muktamar NU, yang pasti sangat berisiko dan riskan," ujarnya.

Sebagai pimpinan badan otonom NU, Anggia menyakini tingkat keamanan dan adanya kerumunan yang dapat ditoleransi, barulah dapat dilakukan di tahun depan. Sebab, tahun depan progres vaksinasi akan lebih signifikan dibanding saat ini.

"Selain itu, toleransi kerumunan sesuai standar protokol kesehatan, yang pasti terjadi dalam Muktamar NU, level keamanannya akan lebih tergaransi di tahun depan. Banom-banom juga akan lebih siap, baik secara teknis organisasi, psikis pengurusnya, serta kesiapan fisik dan mental secara keseluruhan," ujar Anggia.

Dalam beberaa hari ini dorongan Mukmatar NU digelar tahun ini muncul dari beberapa Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU). Terbaru, PWNU DKI Jakarta hari ini setelah menjalani pleno sepakat bahwa Mukmata diselenggarakn selambatnya akhir tahun 2021.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya