Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Taiwan Siap Inokulasi Warga 12-17 Tahun dengan Vaksin Pfizer, Ingatkan Peserta Hindari Olahraga Berat Selama Dua Pekan

SELASA, 21 SEPTEMBER 2021 | 17:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas kesehatan Taiwan akan mulai memberikan vaksin Covid-19 Pfizer kepada orang-orang berusia 12 hingga 17 tahun termasuk siswa sekolah menengah pada Rabu (22/9) waktu setempat.

Merujuk pada pelaksanaan vaksinasi tersebut, Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) telah menyarankan agar para peserta vaksin menghindari olahraga berat selama dua minggu setelah inokulasi.

Hal itu senada dengan pernyataan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung, yang mengepalai pusat tersebut pada Minggu (19/9).


"Penerima harus memperhatikan gejala miokarditis dan perikarditis - peradangan otot jantung dan lapisan luar jantung masing-masing - dalam 28 hari setelah vaksinasi Pfizer," kata Chen, seperti dikutip dari Asahi, Selasa (21/9).

"Gejalanya termasuk rasa sakit, tekanan atau sesak di dada, sesak napas, perasaan jantung berdebar kencang, berdebar, atau pingsan dan toleransi yang lebih rendah untuk berolahraga," lanjutnya.

Chen mengatakan orang yang mengalami gejala seperti itu harus mencari pertolongan medis segera dan memberi tahu dokter ketika mereka divaksinasi.

Kekhawatiran atas efek samping vaksin mRNA Covid-19, seperti vaksin Pfizer, muncul setelah adanya laporan yang mengatakan bahwa beberapa orang dewasa muda mengalami masalah jantung setelah mendapatkan suntikan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bulan lalu bahwa risiko miokarditis adalah 18,5 kasus per 1 juta dosis kedua vaksin BNT pada orang berusia 18 hingga 24 tahun, yang dianggap sebagai kelompok yang paling berisiko.

Vaksin Pfizer masih menjadi satu-satunya vaksin Covid-19 yang ditunjukkan oleh uji coba fase 3 yang efektif dan aman untuk peserta berusia 12 tahun dan telah diizinkan di Taiwan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya