Berita

Sekretaris Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat/RMOL

Politik

GAMKI: Pernyataan Dudung sebagai Pimpinan TNI, Tidak Sedang Bandingkan Agama

SELASA, 21 SEPTEMBER 2021 | 15:56 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Menyikapi adanya polemik yang ditimbulkan dari pernyataan Letjen TNI Dudung Abdurachman, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) berharap semua pihak dapat melihat konteks dan tujuan sebenarnya dari pernyataan mantan Pangdam Jaya tersebut.

Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat menilai, pernyataan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Dudung Abdurachman di hadapan para prajurit TNI di Bandung, Jawa Barat harus dilihat secara holistik dan ditempatkan dalam konteks yang tepat.

Sahat melihat, konteks pernyataan Letjen Dudung dalam kunjungan ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Jawa Barat merupakan arahan dan nasehat Pangkostrad kepada para prajurit TNI yang memiliki latar belakang agama yang beragam.


"Pernyataan Letjen Dudung merupakan bentuk pembekalan bagi para prajurit dengan arahan-arahan kebangsaan yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. TNI sebagai alat pertahanan negara harus berdiri di atas semua golongan," kata Sahat, Selasa (22/9).

Menurut Sahat, fanatisme agama yang berlebihan dapat menyebabkan perpecahan antar umat beragama, yang kemudian dapat berlanjut pada konflik horizontal yang bisa saja mengakibatkan terjadinya disintegrasi bangsa.

"Sehingga dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, TNI harus melindungi seluruh anak bangsa tanpa membeda-bedakan agama, suku, dan golongan," lanjutnya.

Sahat berpendapat, Dudung tidak sedang membanding-bandingkan agama. Sebab,dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, kebenaran ajaran dan dogma semua agama tidak perlu diperdebatkan.

"Namun bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai agama untuk membangun negara dan bangsa Indonesia, ini yang harus menjadi fokus utama kita," katanya.

Sahat mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu dan bergotong-royong dengan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam menangani pandemi Covid-19.

Mantan Ketum GMKI ini menyatakan adalah bahwa penerapan sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa Indonesia juga mengakui enam agama dan juga penghayat kepercayaan.

"Artinya negara tidak membeda-bedakan agama, dan agama pada hakekatnya mengajarkan tentang kebaikan, keadilan, dan kedamaian. Mari kita bergotong-royong mengarustamakan nilai-nilai kebaikan dalam agama kita masing-masing demi kesejahteraan dan kedamaian seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya