Berita

Garis perbatasan atau Line of Control yang memisahkan Pakistan dan India di Kashmir/Net

Dunia

Ada Infiltrasi Teroris, India Putus Komunikasi dan Internet di Kashmir

SELASA, 21 SEPTEMBER 2021 | 15:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India dilaporkan telah memutus layanan komunikasi dan internet di Jammu dan Kashmir pada Senin (20/9), karena adanya upaya infiltrasi dari kelompok teroris.

Dari laporan NDTV, sekitar enam orang berusaha menyusup ke perbatasan dari Pakistan pada Sabtu malam (18/9). Insiden ini juga membuat seorang tentara India dilaporkan terluka.

"Operasi kontra-teroris telah berlangsung selama lebih dari 30 jam, area yang luas telah ditutup dan bala bantuan telah dipanggil," lapor NDTV.


Militer mengatakan, operasi untuk melacak pengintai teroris masih berlangsung dan situasi pasti di lapangan masih belum jelas.

India dan Pakistan telah lama berselisih, bahkan terlibat tiga kali perang, atas Kashmir. Bentrokan sesekali di jalur kontak telah menjadi kejadian biasa.

Hubungan bilateral antara India dan Pakistan mencapai titik terendah baru pada 2019, setelah pemerintah India mencabut status khusus negara bagian Jammu dan Kashmir dan memecahnya menjadi dua wilayah persatuan di bawah pemerintahan langsung New Delhi.

Pakistan menanggapi dengan mengusir dutabesar India dan menghentikan perdagangan bilateral.

Pada Februari 2021, kedua negara mengeluarkan pernyataan bersama yang menunjukkan bahwa mereka berdua setuju untuk berhenti menembak satu sama lain di perbatasan Garis Kontrol yang disengketakan di Kashmir.

Namun situasi keamanan di kawasan itu terancam memburuk setelah Taliban mengambil alih Afghanistan. Pada awal September, India mengadakan pertemuan tinjauan tingkat tinggi tentang masalah ini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya