Berita

Cuplikan video Olvah Al Hamid saat bersama anak-anak Papua/Repro

Politik

Dihujat karena Ingin Basmi KKB Papua, Olvah Al Hamid: Saya Kecam Tindakan Mereka, Kemanusiaan Tetap yang Utama

SENIN, 20 SEPTEMBER 2021 | 18:33 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Di tengah sorotan atas kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terhadap tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang, Puteri Indonesia Intelegensia 2015 Olvah Al Hamid membuat thread yang berisikan pengalamannya sebagai putri Bumi Cendrawasih yang mencintai Indonesia.

Olvah mengawali dengan bercerita bahwa beberapa bulan lalu, tepatnya 2 Mei 2021 dirinya sempat viral karena caption di Instagram mengenai keinginannya menghabisi teroris Papua.

Kata Olvah, dirinya dihujat karena ada beberapa oknum yang memprovokasi seakan-akan dia ingin menghabisi orang Papua. Padahal, Olvah adalag cucu Ondoafi di Sarmi. Ondofai adalah pemimpin tunggal di suatu daerah wilayah adat yang dihormati seperti raja.

Cerita Olvah, kala itu banyak pihak yang mendesak dirinya meminta maaf secara terbuka pada Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan KKB. Meski demikian, ia keukueh tidak melakukan karena sikapnya adalah berdiri tegak bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Yang pertama, tulisan saya tidak punya arti ingin menghabisi orang Papua sama sekali. Saya ingin menghabisi teroris. Saya mengutuk aksinya bukan manusianya.Yang kedua, jika saya minta maaf, berarti kontradiksi dengan prinsip saya yang #NKRIHargaMati," demikian kutipan Thread Olvah, Minggu malam (19/9)..

Olvah yang bercita-cita ingin jadi menteri seperti BJ Habibie itu juga bercerita bahwa dirinya juga sempat dipanggil oleh Mabes Polri.

Saat itu ia bertemu dengan petinggi Cyber Crime Polri. Pernyataan yang ia ingat adalah ucapan terima kasih karena pro NKRI. “Mbak Olvah, terima kasih karena Mbak Olvah Pro-NKRI," demikian pernyataan Petinggi Polri yang diingat Olvah.

Setelah polisi melakukan analisa terkait video dan caption unggahannya, aparat kepolisian menyimpulkan tidak ada niatan dari Olvah untuk menghapisi orang Papua.

"Saya dikecam habis-habisan tapi saya tetap stabil dan tenang. Saya tidak langsung membuat video permohonan maaf tapi saya pikir saat harus ke pihak yang paham. Saya sangat percaya bahwa Tuhan kasih kemampuan beda-beda kepada manusia. Sakit ke dokter, belajar ke guru, masalah ke Polisi," demikian pandangan Olvah.

Ia juga bercerita bahwa saat itu ia menyampaikan pernyataan kepada polisi bahwa siapapun yang ingin membebaskan diri dari Indonesia menjadi hak mereka. Ia mengatakan pada aparat kepolisian bahwa dirinya mengecam perilaku kekerasan yang menjauhd ari nilai kemanusiaan.

"Jika siapapun mau berjuang untuk membebaskan diri dari Indonesia, saya pikir, itu hak mereka. Tapi yang saya kecam adalah tindakan mereka. Kemanusiaan tetap yang utama," pernyataan Olvah kepada polisi.

Olvah memandang, perbedaan pendapat adalah hal wajar dan tidak boleh jadi dasar untuk menyulut permusuhan.

"Perbedaan pendapat itu bukan berarti harus jadi musuh. Kritik dan bully itu tidak sama. Kritik itu membangun, bully itu mental," terang Olvah dalam thread-nya.

Secara khusus, Olvah berpesan kepada masyarakat bahwa banyak pohak yang akan memprovokasi keadaan. Atas dasar itu, ia menyarankan masyarakat agar benar-benar pandai memilih dan memiliha setiap informasi.

"Belajar cari sumber yang akurat, jangan malas baca dan usahakan baca untuk memahami. Dan bertanyalah kalau ada yang tidak kita pahami, jangan berasumsi. Jangan cepat percaya dan menyimpulkan," demikian tulisnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya