Berita

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai/Net

Dunia

Hamid Karzai: Taliban Gagal Penuhi Komitmen Terhadap Perempuan dan Pemerintahan yang Inklusif

SENIN, 20 SEPTEMBER 2021 | 09:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Tidak adanya perempuan dalam pemerintahan baru Afghanistan di bawah rezim Taliban cukup menjadi kekhawatiran banyak pihak. Hal itu juga disuarakan oleh mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Karzai mengatakan Taliban belum memenuhi komitmen mereka untuk memberikan hak-hak perempuan, pendidikan kepada mereka, bendera national, hingga nilai-nilai lainnya.

Karzai bersama Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah dan pemimpin partai Gulbuddin Hekmatyar menjadi tiga tokoh nasional yang melakukan perundingan dengan Taliban.

Karzai mengatakan, selama komunikasinya dengan Taliban, ia berfokus pada tiga hal, yaitu pendidikan anak perempuan, peran perempuan dalam masyarakat Afghanistan, dan pemerintahan yang inklusif.

"Kami membutuhkan kabinet yang mewakili seluruh Afghanistan, perempuan dan orang-orang dari semua etnis terlihat di sana, tetapi apa yang telah dinyatakan Taliban tidak memenuhi definisi itu," kata Karzai, seperti dimuat The Khaama Press.

Menurutnya, rakyat Afghanistan membutuhkan pemerintahan di mana mereka dapat hidup tanpa intimidasi, ketakutan, memiliki hubungan baik dengan dunia, bekerja untuk pembangunan, dan membiarkan orang hidup dalam kegembiraan.

Lebih lanjut, Karzai mengatakan bahwa orang Afghanistan masih takut akan masa depan mereka terutama ketika menyangkut masa depan putri mereka.

Setelah mengambil alih pemerintahan, Taliban mengatakan mereka memerintah sesuai dengan syariah Islam.

Belakangan, Taliban telah mengganti Kementerian Urusan Perempuan di Afghanistan menjadi Kementerian Amar Ma'ruf Nahi Munkar, sementara seluruh pegawai perempuan dilarang bekerja.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Koalisi PAN dan Gerindra Kota Bogor Berlanjut di Pilwalkot 2024

Jumat, 26 April 2024 | 05:34

Budidaya Nila Salin di Karawang Hasilkan Omzet Puluhan Miliar

Jumat, 26 April 2024 | 05:11

Soal Pertemuan Prabowo-Mega, Gerindra: Sedang Kita Bangun, Insya Allah

Jumat, 26 April 2024 | 04:51

Puluhan Motor Hasil Curian

Jumat, 26 April 2024 | 04:38

Gerakan Koperasi: Melawan Kapitalisme, Menuju Sosialisme?

Jumat, 26 April 2024 | 04:12

Menang Dramatis Lawan Laskar Taeguk, Tim Garuda Lolos Semifinal Piala Asia U-23

Jumat, 26 April 2024 | 03:33

Guyon PKB-PKS

Jumat, 26 April 2024 | 03:18

Pilot Project Budidaya Udang Tradisional Makin Moncer di Maros

Jumat, 26 April 2024 | 02:57

Gerindra Dukung Ahmad Ali Maju Pilgub Sulteng

Jumat, 26 April 2024 | 02:32

Hasil Jual Motor Curian Digunakan Pelaku untuk Modal Judi Slot

Jumat, 26 April 2024 | 02:11

Selengkapnya