Berita

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto/Net

Politik

Pernyataan Hasto Memberi Sinyal Jokowi Bukan Tokoh Sentral PDIP

SENIN, 20 SEPTEMBER 2021 | 09:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang sumpah untuk tidak akan menambah masa jabatan presiden tiga periode memunculkan bermacam spekulasi politik.

Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, pernyataan anak buah Megawati Soekarnoputri itu seolah memberi sinyal bahwa Jokowi bukanlah tokoh sentral di PDIP. Sebab, jika Jokowi maju lagi pada Pilpres 2024, maka nasib Ketua DPP PDIP Puan Maharani secara otomatis terganjal.

"Khususnya di lingkaran PDIP, akan membuat kans kader seperti Puan Maharani akan terhalang untuk dicalonkan entah sebagai capres ataupun cawapres. Pernyataan Sekjen PDIP ini sendiri memberi sinyal bahwa Pak Jokowi bukanlah tokoh yang memang sentral di lingkaran PDIP," ujar Ray Rangkuti kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin pagi (20/9).


Atas dasar itu, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai wajar apabila PDIP mengingatkan mantan Walikota Solo itu terkait sumpah jabatannya sebagai presiden dengan tidak memaksakan bakal maju lagi pada Pilpres 2024 nanti.

Terlebih, kedekatan Jokowi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan semakin menguat dan membuat jarak antara Jokowi dan PDIP semakin menjadi-jadi.

"Jadi, Pak Jokowi dan LBP versus PDIP ini akan lebih terbuka di masa yang akan datang," katanya.

"Kampanye 3 periode itu juga mengakibatkan meningkatnya kekhawatiran publik bahwa amandemen UUD 45 akan berujung pada perubahan masa bakti presiden. Secara tidak langsung, publik melihat bahwa isu PPHN hanyalah alasan hantaran untuk perubahan masa bakti Presiden," demikian Ray Rangkuti.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan, usulan amandemen terbatas UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hanya menekankan soal Garis Besar Haluan Negara (GBHN), bukan menambah masa jabatan presiden.

Bahkan untuk memantapkan sikap PDIP, Hasto mengungkit sumpah jabatan Joko Widodo saat dilantik menjadi presiden selama dua periode.

"PDI Perjuangan sejak awal taat pada konstitusi dan Pak Jokowi sudah menegaskan berulang kali. Karena ketika Bapak Jokowi dilantik sebagai presiden, salah satu sumpahnya di jabatan itu menegaskan untuk taat kepada perintah konstitusi dengan selurus-lurusnya," kata Sekjen Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/9).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya