Berita

Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma saat menantang pendukung Jokow debat terbuka soal sengketa tanah rakyat Bojong Koneng/Repro

Politik

Sengketa Tanah Rakyat Bojong Koneng dengan Sentul City, Lieus Sungkharisma Tantang Pendukung Jokowi Debat Terbuka

JUMAT, 17 SEPTEMBER 2021 | 14:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan salah seorang yang disebut-sebut pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rudy S. Kamri yang menyebut Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma membela pengamat politik Rocky Gerung secara berlebihan mendapat respons balik.

Pasalnya, Rudy menyebut Lieus terlalu berlebihan lantaran meminta Presiden Jokowi untuk turun tangan mengurai sengketa tanah warga desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor oleh PT Sentul City.

Atas dasar itu, Lieus menantang debat terbuka Rudy terkait dugaan penyerobotan lahan warga desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor oleh PT Sentul City.


Meskipun, Lieus sendiri tidak kenal dan tidak tahu siapa Rudy dan apa latarbelakang orang yang mengaku-ngaku pendukung Jokowi itu.  

Hal itu disampaikan Lieus dalam kanal Your pribadinya @Lieus Sungkharisma Official, yang diposting beberapa jam lalu, Jumat siang (17/9.

"Rudi S Kamri ini saya tidak pernah kenal, cuma kayak tahu-tahuan tentang saya. Saya siap debat. Setiap yang saya bilang saya berani mempertahankan kebenarannya, dan by data. Aneh Bapak Rudy S Kamri ngomong urusan pertanahan ini urusan kecil," tegas Lieus.

"Saya tahu apa profesinya (Rudy), profesi bapak apa? Jangan begitu Pak benci sama Rocky Gerung. Masalah tanah ini masalah penting," imbuhnya menegaskan.

Lieus merasa heran dengan sikap Rudi S Kamri yang terkesan benci sekali terhadap Rocky Gerung hingga menyebut persoalan tanah di Bojong Koneng, Bogor, itu seolah masalah personal Rocky Gerung semata.

Padahal, kata Lieus, terkait sengketa tanah di Bojong Koneng itu ia kedatangan pemilik tanah yang diserobot oleh PT Sentul City tanpa melalui proses pengadilan.

Tanahnya cukup luas hingga 300 hektare dan memiliki sertifikat lengkap sejak tahun 1960.

"Cuma ini banyak penjilatnya aduh. Maklumat beliau kan Presiden yang jilat beliau itu banyak. Pak Rudi S Kamri kayak tidak ngerti. Masalah tanah ini bukan masalah Rocky Gerung, kecil itu urusan Rocky Gerung, tapi masalah pertanahan di Indonesia ini banyak. Masak sih Bapak tidak tahu?" tuturnya.

"Saya ini ngomong bukan belain Rocky Gerung, salah. Yang punya tanah nih kemarin kasih saya dateng (nunjukin dokumen). Ini tanah ada SK Menteri ATR/BPN, tanggal 15 April 1960, ini ada, tanah ini 300 hektare, ada petanya, ada verpondingnya, ada keterangan dari balai harta peninggalan, SKPT-nya ada, jadi ini bukan main-main," sambungnya.

Lieus berharap, pendukung fanatik Presiden Jokowi dalam hal ini Rudy S Kamri untuk berhenti nyinyir tanpa data dan diumbar di media sosial, yang justru itu akan mempermalukan dirinya sendiri.

Atas dasar itu, Lieus menantang Rudy S Kamri untuk debat terbuka dan adu data mengenai sengketa tanah di Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat itu.

"Aduhh Pak Rudy S Kamri! Mudah-mudahan kita ada jodoh ketemu, kita bikin video bareng dah. Mau soal ini atau mau soal apa aja, kita tidak ada rasa musuh. Tapi, Bapak kalo ngomong jangan nyinyir," cetusnya.

"Emang mau jadi ape? Tahu Pak Rudy S Kamri jadi Komisaris tidak? pendukung Jokowi sih banyak yang jadi Komisaris. Apa jilat-jilat Pak Jokowi supaya Pak Jokowi kasih jabatan? Jadi, urusan Rocky Gerung ini bukan Rocky Gerung-nya ini (urusan tanah) penting, ini urusan nasib para petani, urusan tanah ini jangan dianggap kecil, urusan tanah ini urusan penting," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya