Berita

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti/Net

Politik

Butuh Regulasi Khusus agar KPK Bisa Telusuri Laporan Kekayaan Pejabat

SELASA, 14 SEPTEMBER 2021 | 08:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk menyelidiki naiknya harta kekayaan para pejabat negara saat pandemi Covid-19. Perlu regulasi khusus agar lembaga antirasuah bisa mengusut tuntas sumber duit para pejabat yang meningkat drastis itu.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa pagi (14/9).

"Kejadian ini, sekaligus, menyadarkan kita betapa penting aturan yang memberi kewenangan kepada KPK untuk menyelidiki laporan kekayaan pejabat negara. Tanpa itu, kita akan berhadap-hadapan terus dengan situasi ini," kata Ray Rangkuti.


Pasalnya, hingga kini belum ada satupun institusi negara yang berani untuk melakukan penelusuran terkait kenaikan harta pejabat yang tidak wajar tersebut. Karena belum ada regulasi yang mengatur itu.

"Perlunya UU pembuktian terbalik dibuat. Dengan begitu, pejabat yang dicurigai kekayaannya meningkat dapat diwajibkan untuk membuktikan bahwa pendapatannya tersebut didapatkan secara sah," tegas Aktivis '98 ini.

Namun begitu, mengingat belum ada aturan yang mengatur secara rinci mengenai pelacakan sumber pendapatan harta pejabat negara yang meningkat drastis, apalagi peningkatan drastis itu terjadi di masa pandemi Covid-19, maka pejabat terkait harus berani menjelaskan kepada publik.

"Satu-satunya harapan kita adalah para pejabat itu sendiri yang menjelaskan kronologi peningkatan kekayaan itu. Agar efektif dan berdampak luas, kiranya presiden berkenan untuk terlebih dahulu melakukannya," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya