Berita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Nusantara

Agar Tak jadi Klaster Baru, Luhut Minta Peserta Dibatasi saat Perayaan Agama di Bali

SENIN, 13 SEPTEMBER 2021 | 21:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Banyaknya pelanggar protokol kesehatan di Pulau Jawa dan Bali menjadi bahan evaluasi pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dari ancaman virus mematikan dari Wuhan Cina yang telah menyerang Indonesia lebih dari satu tahun ini.

Koordinator PPKM Darurat Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, untuk wilayah Bali pihaknya banyak melihat aktivitas masyarakat terutama pada upacara besar banyak yang belum menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan maksimal.

“Saya ingin sampaikan di Bali orang pake masker sudah bagus lebih dari 95 persen tetapi mohon maaf masih ada perayaan agama yang berlebihan yang hendaknya dikontrol langsung supaya pesertanya jangan terlalu banyak yang bisa menimbulkan nanti kluster baru,” ucap Luhut dalam jumpa media terkait update PPKM wilayah Jawa dan Bali secara virtual bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin malam (13/9).

Luhut menyampaikan pihaknya telah menerjunkan beberapa tim untuk memonitor perkembangan aktivitas masyarakat di sejumlah daerah guna menekan penyebaran pandemi Covid-19.

“Kami menerjunkan tim untuk dapat melihat dapat kondisi ini. Jadi kondisi-kondisi ini kami monitor dengan ketat,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini menambahkan di beberapa wilayah terjadi peningkatan mobilitias yang cukup masif utamanya terjadi di beberapa lokasi wisata seperti Pantai Pangandaran yang dipenuhi oleh pengunjung dari Bandung Raya, Tasikmalaya, dan Jabodetabek sehingga berpotensi untuk terjadi penyebaran kasus impor bagi daerah tersebut.

“Hal tersebut diperparah karena lemahnya protokol kesehatan yang diterapkan. Jadi protkes itu banyak yang dilanggar,” tandasnya.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya