Berita

Anggota Komisi Vi DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus/Net

Politik

PDIP Tak Beri Restu RR Bantu Selesaikan Masalah Garuda, Katanya Syarat yang Diberikan Politis

SENIN, 13 SEPTEMBER 2021 | 14:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kesediaan mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli, membantu menyelesaikan masalah keuangan PT Garuda Indonesia Persero (Tbk), tak direstui PDI Perjuangan.

Legislator PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan, pihaknya tidak sepakat dengan syarat Rizal Ramli yang ingin membantu selesaikan masalah Garuda Indonesia (GI) jika ambang batas pencalonan presiden presidential threshold diubah menjadi nol persen.

Alasannya, disebutkan Deddy, permintaan sosok yang kerap disapa RR tersebut terlalu politis. Sehingga tidak patut direspon secara serius.


"Menurut saya itu ngawur, menunjukkan bahwa Rizal Ramli tidak memahami sistem kenegaraan dan sistem demokrasi kita. Menurut saya itu pernyataan tidak pantas dan arogan," ucap Deddy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/9).

Menurut Deddy, kasus pembayaran sewa pesawat GI yang diadili di Pengadilan Arbitrase Internasional London (LCIA) karena gagal bayar utang sebesar 1,8 miliar dolar Amerika Serikat adalah masalah yang berbeda dengan presidential threshold.

"Presidential threshold itu ranahnya UU, proses legislasinya bukan kekuasaan Presiden semata tetapi melibatkan seluruh fraksi di DPR," imbuhnya.

Anggota Komisi Vi DPR RI ini menambahkan, menyelamatkan perusahaan penerbangan plat merah tersebut sudah dipikirkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan juga pihak-pihak yang berkepentingan.

Sementara, ia meyakini kapasitas Rizal Ramli tidak mampu menyelesaikan masalah keaungan GI.

"Saya tidak percaya Rizal Ramli lebih pinter dari orang-orang yang sekarang mengurus itu. Saya juga tidak percaya Rizal Ramli punya jejaring atau kemampuan network untuk berurusan dengan para lessor, lender dan investor yang terkait dengan Garuda," ucapnya.

Deddy menjelaskan permasalahan di Garuda Indonesia sangatlah komplesi lantaran melibatkan banyak pihak. Akumulasi permasalaha di Garuda sudah menumpuk selaam 15 tahun terakhir dan mengakar lebih jauh lagi tidak hanya soal utang piutang.

"Apalagi sekarang lagi pandemi sehingga bisnisnya terpuruk, hal yang sama juga dialami semua maskapai penerbangan di seluruh dunia," katanya.

"Saya berharap Rizal Ramli tidak usah banyak bicara, soal yang belum tentu dia tahu detailnya. Saran saya perkuat saja imunitas tubuh dan nikmati hari tua,” demikian Deddy.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya