Berita

Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Net

Dunia

Teken MoU, Oposisi Venezuela Akhirnya Akui Pemerintahan Nicolas Maduro

JUMAT, 10 SEPTEMBER 2021 | 21:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setelah hampir satu bulan melakukan negosiasi, pemerintah dan pihak oposisi Venezuela mencapai kesepakatan parsial untuk mengakhiri krisis politik di negara Amerika Latin itu.

Beberapa hari lalu, sebuah Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani yang menyatakan pihak oposisi mengakui pemerintahan Venezuela yang dipimpin oleh Presiden Nicolas Maduro Moros.

Lewat keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Jumat (10/9), Dutabesar Venezuela untuk Indonesia Ramades Jesus Gomez Azuaje mengatakan, proses dialog antara pemerintah dan oposisi dimulai sejak 13 Agustus lalu di Mexico City.

Dialog difasilitasi oleh Norwegia, bersama dengan Rusia dan Belanda. Dukungan juga diberikan oleh 33 negara anggota Community of Latin American and Caribbean States (CELAC), serta International Contact Group, dengan Uni Eropa dan enam negara anggotanya.

"Memorandum tersebut menetapkan tujuan (dialog) untuk mencapai kesepakatan, melalui negosiasi yang intens, komprehensif, bertahap dan damai, untuk menetapkan aturan yang jelas mengenai ko-eksistensi politik dan sosial, dengan penghormatan pada Konstitusi Nasional Venezuela," jelasnya.

Dalam proses negosiasi, Dubes Radames menekankan, "tidak akan ada yang disepakati sampai semuanya disepakati". Meski begitu kedua belah pihak juga membuka kemungkinan kesepakatan parsial jika mendesak atau diperlukan.

Adapun dialog diikuti oleh sembilan orang anggota delegasi dari masing-masing pihak, dengan kehadiran perempuan.

Pembahasan mengenai MoU sendiri telah dilakukan pada 14-15 Agustus, yang kemudian ditandatangani selama pertemuan pada 3-6 September.

"Penandatanganan MoU ini menyiratkan pengakuan atas
Pemerintah Republik Bolivarian Venezuela yang dipimpin Presiden Nicolas Maduro Moros, oleh oposisi; yang mengakhiri kecaman inkonstitusional yang dihasilkan oleh pemerintahan ilegal yang didukung oleh AS dan berbasis di Washington DC, yang menyebabkan konflik yang tidak perlu, dan telah sangat mempengaruhi kesejahteraan penduduk Venezuela," jelasnya.

Dubes Ramades menggarisbawahi, proses dialog "damai" sendiri tidak diikuti oleh pihak oposisi pemerintah lainnya demi menjaga keterwakilan di parlemen dan pemerintahan daerah.

Namun, pihak-pihak oposisi mendukung proses dialog yang sedang berlangsung di Meksiko sesuai dengan persetujuan bulat dari parlemen beberapa waktu lalu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya