Berita

Kondisi Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang pasca kebakaran/Net

Nusantara

Pengamat Hukum: Terbakarnya Lapas Tangerang Bukti Ada Kesalahan dalam Mengelola Pemasyarakatan

KAMIS, 09 SEPTEMBER 2021 | 19:03 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Peristiwa kebakaran hebat di Lapas Kelas 1 Tangerang Banten bisa disebabkan dua hal, terbakar atau bisa juga dibakar. Terbakar tentu karena accident, tapi kalau dibakar itu bisa dibakar oleh pihak tertentu termasuk warga binaannya sendiri.

Begitu antara lain yang disampaikan pengamat hukum Choudry Sitompol dalam acara diskusi virtual Tanya Jawab Cak Ulung bertemakan "Duka Terbakarnya Lapas Tangerang" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis sore (9/9).

Menurutnya, permasalahan yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang Banten bukan hanya soal kebakaran semata, tapi yang terpenting peristiwa ini bisa kita kategorikan tidak becusnya pemerintah atau Kementrian terkait mengelola pemasyarakatan.

“Ini menunjukkan sesuatu ada yang salah dalam mengelola permasyarakat,” kata Choudry.

Dia menambahkan, jika berbicara soal kelebihan kapasitas atau over capacity bukanlah hal yang baru. Lantaran peristiwa kelebihan kapasitas ini sudah ada sejak 10 bahkan 20 tahun lalu.

"Penambahan kejahatan tingkat kejahatan itu tidak diimbangi dengan fasilitas kemasyarakatan,” sesalnya.

Choudry mengatakan sejauh ini permasalahan lembaga permasyarakatan bukan hanya sekadar kuantitas melainkan juga kualitas hukum di Indonesia.

"Kita harus pahami bahwa pemasyarakatan terpidana bukan berarti hak asasi manusia yang dimiliki orang yang terpidana itu terhapus yang dibatasi itu adalah ruang dia bergerak dan berkomunikasi dengan pihak luar. Itu yang dibatasi. Hak-hak yang lain sebagai manusia dia harus ada dan itu dilindungi oleh UUD, ini harus kita bicarakan,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya