Berita

Dutabesar Afghanistan untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ghulam Isaczai/Net

Dunia

Mengecualikan Perempuan dan Minoritas, Pemerintahan Baru Afghanistan Sama Sekali Tidak Inklusif

RABU, 08 SEPTEMBER 2021 | 13:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Susunan pemerintahan baru Afghanistan yang diumumkan oleh Taliban tidak menunjukkan komitmen kelompok itu untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.

Begitu yang dikatakan oleh Dutabesar Afghanistan untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ghulam Isaczai. Ia ditunjuk sebagai perwakilan tetap Afghanistan pada Juni 2021, semasa pemerintahan mantan Presiden Ashraf Ghani.

Pada Selasa malam (7/9), Taliban mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mullah Mohammad Hassan Akhund. Sementara Mullah Abdul Ghani Baradar menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Pertama.


"Saat saya berbicara dan hari ini, Taliban mengumumkan pemerintahan mereka. Itu sama sekali tidak inklusif," kata Isaczai, seperti dikutip PTI, Rabu (8/9).

Jajaran kabinet baru Afghanistan beranggotakan 33 orang, tanpa perempuan. Penunjukkan Sirajuddin Haqqani sebagai Menteri Dalam Negeri memicu banyak kritik lantaran statusnya sebagai teroris dan salah satu orang paling dicari di dunia.

"Rakyat Afghanistan, terutama pemuda kita yang hanya mengenal Afghanistan yang bebas dan demokratis, tidak akan menerima struktur pemerintahan yang mengecualikan perempuan dan minoritas, menghilangkan hak konstitusional untuk semua dan tidak melindungi keuntungan masa lalu," jelas Isaczai.

Isaczai mengatakan rakyat Afghanistan menghadapi prospek masa depan yang tidak pasti di bawah rezim Taliban. Penggulingan dan pertempuran di Panjshir yang dilakukan oleh Taliban membuktikan bahwa kelompok itu terus memilih perang.

"Taliban harus menyadari bahwa perdamaian negara dan perdamaian sejati hanya dapat dibangun jika mereka mengejar pemerintahan yang inklusif dan partisipatif di Afghanistan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya