Berita

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib/Net

Politik

Hari Pembela HAM Tak akan Bermakna Tanpa Langkah Nyata Penguasa

RABU, 08 SEPTEMBER 2021 | 10:20 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Seremonial peringatan hari pembela hak asasi manusia (HAM) yang diusulkan ditetapkan setiap 7 September tak akan berarti apa-apa bila tidak dibarengi dengan penegakan HAM oleh aparat terkait.

"Kami menggarisbawahi bahwa hal ini tidak akan memiliki dampak apa pun terhadap penegakan HAM jika tidak dibarengi dengan langkah nyata melindungi kerja-kerja pembela HAM, termasuk mengusut tuntas kasus pembunuhan Munir, yang dibunuh tepat di tanggal ini, 17 tahun lalu,” ujar kata Deputi Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Wirya Adiwena, Selasa (7/9).

Soal usulan hari pembela HAM, hal itu menjadi salah satu upaya kecil memastikan kasus pelanggaran terhadap pembela HAM seperti Munir tidak terulang.


"Karena itu, akan sangat ironis jika hari pembela HAM nasional dicanangkan namun tidak ada langkah nyata untuk melindungi para pembela HAM,” imbuhnya.

Menurutnya, harus ada langkah konkret yang mampu menuntaskan segala bentuk ancaman, kekerasan, maupun pembunuhan terhadap pembela HAM.

Dia mencontohkan kasus Munir yang telah diperjuangkan oleh Amnesty Internasional Indonesia bersama Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) sempat mendesak Komnas HAM melawan impunitas bagi penyerang pembela HAM dengan menetapkan pembunuhan Munir sebagai pelanggaran HAM berat.

“Penetapan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat dapat menjadi momentum perwujudan perlindungan para pembela HAM. Ini penting mengingat kekerasan terhadap pembela HAM terus berlanjut," jelasnya.

Atas dasar tersebut, pihaknya meminta agar para pihak berwenang wajib menyelidiki kasus-kasus ini dengan segera, komprehensif, independen, imparsial dan efektif dan membawa mereka yang bertanggungjawab ke pengadilan.

"Negara juga harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan-serangan seperti ini terus berulang,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya