Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat mengunjungi PT Samator di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu lalu (1/9)/Net
Aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus diperhatikan secara baik oleh perusahaan ataupun instansi yang mengoperasikan ISO tank oksigen medis
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menekankan bahwa telah menginstruksikan Pengawas Ketenagakerjaan, baik yang ada di pusat maupun di daerah, untuk melakukan supervisi terhadap pengoperasian ISO tank.
Penegasan disampaikan saat dirinya mengunjungi PT Samator di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu lalu (1/9).
"Melalui supervisi ini diharapkan pendistribusian oksigen dapat lebih cepat, aman, dan berkualitas," ucapnya
Ketersediaan oksigen telah menjelma jadi kebutuhan vital bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Untuk itu, diperlukan juga pengawasan yang maksimal terhadap pengoperasian ISO tank mengingat ISO tank merupakan sarana utama pendistribusian oksigen tersebut.
Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang, mengatakan, pengawasan terhadap pengoperasian ISO tank merupakan langkah konkret Kemnaker dalam mendukung kebijakan Pemerintah dalam rangka percepatan tersedianya oksigen medis untuk penanganan COVID-19 di wilayah Jawa Bali.
Dia beraharap melalui pelaksanaan pengawasan yang optimal, hal-hal yang tidak diinginkan seperti tidak berfungsinya peralatan keselamatan ISO tank yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dapat dicegah.
“Sedini mungkin," tegas Dirjen Haiyani.
Dalam kunjungan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan menyerahkan sertifikasi keterangan layak ISO tank oksigen kepada PT Samator sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam mempercepat ketersediaan oksigen medis di wilayah Jawa dan Bali.
"Pemberian sertifikat ini dalam rangka mendukung percepatan tersedianya oksigen untuk penanganan COVID-19 yang saat ini dibutuhkan masyarakat Indonesia," ujarnya.