Berita

Jumpa pers Himbara (BNI, Bank Mandiri, BTN dan BRI)yang membahas Peran Himbara dalam Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (2/9)./Dok

Bisnis

Himbara Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Pemerintah untuk Percepat Pemulihan EKonomi Nasional

JUMAT, 03 SEPTEMBER 2021 | 09:13 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Himpunan Bank-Bank Milik Negara atau Himbara terus berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang digulirkan pemerintah dalam upaya membantu masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Berbagai program tersebut di antaranya, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM) dan penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Dengan adanya berbagai stimulus dan bantuan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi semakin meningkatkan optimisme Himbara untuk dapat terus mencatatkan kinerja positif dalam menghadapi semester II tahun 2021. Optimisme tersebut juga semakin diperkuat dari kinerja bank Himbara pada paruh pertama tahun ini.  


Hingga akhir kuartal II 2021 tercatat Himbara berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 2.552,91 triliun atau tumbuh 5,4% year on year serta berhasil menghimpun dana pihak ketiga senilai Rp 2.948.78 triliun atau tumbuh 8,7% yoy. Sementara itu aset Himbara tercatat sebesar Rp 3.904,30 triliun atau tumbuh 7,7% yoy.

Ketua Himbara yang juga Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, secara umum terlihat bahwa seluruh kebijakan dan stimulus pemerintah termasuk bantuan sosial memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Q2 2021 yang tumbuh 7,07 persen yoy.

“Oleh karenanya kami berkomitmen akan terus mendukung berbagai program pemerintah agar momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut,” ujar Sunarso.

Hingga akhir Juli 2021, Himbara  telah menyalurkan program Sembako, PKH dan BPUM sebesar Rp 37,8 triliun kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan/pelaku UMKM. Lebih rinci, untuk program sembako senilai Rp 15,2 triliun kepada 8,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp 17,2 triliun kepada 10,4 juta penerima dan BPUM senilai Rp 11,6 triliun kepada 9,6 juta pelaku UMKM.

Khusus untuk BRI, Sunarso menjelaskan, akan terus mendorong berbagai bantuan tersebut untuk memulihkan UMKM yang merupakan bisnis utama BRI. Sunarso juga menekankan pentingnya sinergi dan kerjasama antar pihak agar kondisi ekonomi terus membaik.

Hingga akhir Juli 2021 tercatat BRI telah menyalurkan program sembako senilai Rp 3,1 triliun kepada 5,5 juta penerima, PKH senilai Rp 6,2 triliun kepada 3,8 juta KPM dan menyalurkan BPUM senilai Rp 11,62 triliun kepada 7,5 juta pelaku UMKM.

Untuk terus meningkatkan pelayanan penyaluran Bansos, Himbara senantiasa mengevaluasi proses penyaluran hingga ke masyarakat yang berhak, mulai dari koordinasi dengan Kementerian Sosial dan Dinas Sosial di Kabupaten Kota setempat.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, hingga Agustus 2021, telah menyalurkan bansos sembako sebesar Rp 10,21 triliun kepada 5,85 juta KPM di seluruh Indonesia.   BNI menjadi salah satu bank penyalur untuk dua program Bansos, yaitu Bansos Program Sembako dan Bansos PKH.

“Realisasi Bansos PKH, kami sudah menyalurkan kepada 4,1 juta KPM dengan nilai dana bantuan yang tersalur Rp 7,29 triliun hingga Agustus 2021 ini,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Senada, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga menegaskan komitmen untuk terus berpartisipasi dalam penyaluran Bansos  agar dapat diterima KPM di seluruh Indonesia.  

"Sebagai salah satu bank penyalur yang ditunjuk oleh Pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk menyukseskan program Bantuan Sosial guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia," ujar Darmawan.

Hingga akhir Agustus 2021, Bank Mandiri telah menyalurkan bansos kepada 4,04 juta KPM dengan nilai bantuan Rp6,43 triliun. Sedangkan penyaluran bantuan PKH mencapai Rp 4,09 triliun yang dibagikan kepada  2,32 juta penerima.

Agar masyarakat dapat lebih mengoptimalkan manfaat bansos, Bank Mandiri juga melibatkan Agen Laku Pandai Bank Mandiri di seluruh Indonesia yang berjumlah 28.650 agen dalam mendistribusikan bantuan.

"Sejak awal, Bank Mandiri telah menjalankan fungsi sebagai Agent of Development dan kami siap untuk terus mendorong penyaluran Bansos dari Kemensos, termasuk pada masa seperti saat ini," imbuh Darmawan.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2021, pihaknya telah menyalurkan Program Sembako kepada 685.296 KPM dengan total dana sebesar Rp1,15 triliun. BTN juga mendistribusikan Bansos PKH kepada 367.137 KPM dengan total dana sebesar Rp681,8 miliar. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 10 kota dan kabupaten

“Kami gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat penerima manfaat agar dapat segera mencairkan Bansos paling lambat 90 hari setelah dana masuk, kami juga memberikan pendampingan untuk proses pencairannya,” katanya.

Haru menjelaskan, sejak tahun 2017 berkat sinergi antara Himbara dan Kementerian Sosial, Pemerintah Kabupaten dan Dinas Sosial penyaluran Bansos berjalan lancar menghadapi kendala-kendala yang ada di lapangan.

“Kami terus berkoordinasi agar dapat segera mengatasi permasalahan dengan segera karena di sini terdapat hak rakyat kecil yang harus kita utamakan,” jelas Haru.

“Saya sudah meminta kantor cabang BTN di berbagai daerah agar aktif untuk melakukan pemantauan dan pengecekan. Jangan sampai dana bansos mereka tidak dicairkan. Kalau tidak dicairkan kita cek langsung ke masyarakat kenapa tidak dicairkan,” katanya.

Dengan pencapaian penyaluran masing-masing Himbara yang menyentuh di atas 99%  bahkan 100% dari target Kemensos, Himbara berharap masyarakat penerima Bansos dapat segera mencairkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya