Berita

Presiden Joko Widodo saat kumpulkan petinggi parpol koalisi di Istana Negara Rabu (25/8)/Ist

Politik

Jokowi dan Parpol Koalisi Bahas Amandemen UUD 45, Pengamat: Sudah Keterlaluan, Rakyat Harus Hati-hati

SELASA, 31 AGUSTUS 2021 | 14:04 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo bersama petinggi partai politik anggota koalisi ternyata bukan hanya membahas tentang penanganan virus corona baru (Covid-19).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan membocorkan isi pertemuan yang salah satunya ternyata membahas amandemen terbatas UUD 1945.

Pengamat politik Ujang Komarudin menyampaikan rakyat mesti harus hati-hati. Sebab, bisa saja amandemen terbatas bisa menyasar substansi yang dikhawatirkan banyak kalangan, yakni perubahan masa jabatan presiden.


"Jika benar apa yang dikemukan oleh Zulhas, maka rakyat harus hati-hati. Jika benar ada pembahasan amandemen, apalagi terkait perpanjangan masa jabatan presiden, ini sudah keterlaluan,” tegas Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (31/8).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menduga ada upaya kerjasama atau persekongkolan antar elite partai politik dengan pemegang kekuasaan negara untuk dapat melanggengkan kepentingan mereka.

“Ini bisa terjadi persekongkolan para elite untuk melanggengkan kekuasaan mereka. Dan rakyat bisa marah. Elite merasa kuat dan hebat, sehingga mahasiswa dan rakyat dianggap lemah,” tutupnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan pertemuan partai koalisi secara umum memang membahas pandemi Covid-19.

Selain itu, Zulhas mengungkapkan bahwa soal amandemen dan evaluasi kelembagaan negara saat ini juga disinggung pada pertemuan itu.

"Ada beberapa bicara 'wah kita kalau gini terus, ribut, susah, lamban, bupati enggak ikut gubernur, gubernur enggak ikut macem-macemlah ya'. Merasa KY lembaga paling tinggi paling kuat. MA merasa paling kuasa, MK enggak (kuat). (lalu) MK katanya yang paling kuasa, DPR paling kuasa. Semua merasa paling kuasa'," ujar Zulhas saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN di Kantor DPP PAN, Jalan Warung Buncit Raya, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (31/8).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya