Berita

Yudhi Hertanto/Net

Publika

Vital, Kelola Komunikasi Digital agar Tidak Fatal

SABTU, 28 AGUSTUS 2021 | 18:43 WIB | OLEH: YUDHI HERTANTO

DIRENCANAKAN. Proses komunikasi di dunia digital, tidak berlangsung di ruang hampa, karena itu penting untuk membenahi tata kelola dari pola komunikasi digital.

Komunikasi digital adalah realitas dan bentuk baru dari kehidupan manusia modern. Format tersebut, membentuk kompleksitas serta budaya yang menyertainya.

Perencanaan komunikasi digital menjadi sebuah hal vital di masa kini. Bila tidak mampu dikelola, kegagalan komunikasi digital bisa jadi berdampak fatal bagi eksistensi sebuah jenama -brand.


Begitu garis besar, yang disampaikan Rulli Nasrullah dalam Manajemen Komunikasi Digital: Perencanaan, Aktivitas dan Evaluasi, 2021. Buku setebal 316 halaman itu, menawarkan perspektif yang lengkap dalam mengelola strategi komunikasi digital.

Ruang digital, sebut Kang Arul panggilan akrab penulis, yang kini semakin terintegrasi dalam keseluruhan gerak hidup manusia, membuat kita perlu memahami bentuk karakter dasarnya: i) jangkauan -reach, ii) aksesibilitas -accessibility, iii) penggunaan -usability, iv) kesegaran -immediacy dan v) kekekalan -permanence, hal.15).

Dengan pengetahuan utuh akan landskap komunikasi yang telah berubah, terutama dari pola komunikasi tradisional -monolog ke komunikasi digital, menjadi penting bagi kita untuk mampu mengenali posisi diri dan audiens.

Dunia digital, menurut Kang Arul yang akademisi dan praktisi, sekaligus doktor ilmu media dan budaya dari UGM, telah menjadi arena komunikasi yang lebih setara tanpa hierarki, membutuhkan dialog dan interaksi.

Konten adalah Raja

Era digital dengan kelahiran media sosial, yang semakin mudah diakses serta dijangkau oleh khalayak, jelas membutuhkan kompetensi dan strategi yang tepat.

Aspek teknis pengelolaan media komunikasi digital perlu diatur, agar alur komunikasi mengalir. Pro-kontra dalam percakapan ruang digital adalah situasi normal yang perlu disikapi.

Tersebab itu pula, maka konten sebagai pesan yang hendak disampaikan melalui komunikasi digital perlu dirancang dan direncanakan, agar terdapat ruang respon untuk melakukan antisipasi atas dampak yang terbentuk.

Inilah periode di mana konten menjadi mahkota penentu. Konsistensi serta keterpaduan antara pesan dan medium dibutuhkan, agar tak sekadar menjadi isu yang viral serta kontroversial.

Sebagaimana penjelasan Kang Arul, bahwa isu-isu yang diperbincangkan melalui media sosial akan selalu berada dalam posisi: i) saling berkontestasi, ii) terlibat melakukan pembingkaian -framing, serta iii) menuntut keterbukaan, hal.149).

Karena itu para aktor dan pelaku komunikasi digital perlu dilengkapi dengan perangkat pendukung yang mumpuni, tidak hanya soal teknis teknologi, tetapi juga pengetahuan lain yang mencukupi.

Krisis dan Etika

Lebih jauh lagi, potensi perbenturan gagasan pada sebuah pola komunikasi digital bisa menjurus pada fase krisis, yang menyebabkan terjadinya degradasi nilai merek -brand.

Terguncangnya kepercayaan publik akan imej sebuah produk, individu atau bahkan kelembagaan, sebagai pengaruh dari perbincangan di ruang digital tidak dapat lagi diabaikan.

Karena itu, peran manajemen komunikasi digital semakin dominan, menjadi vital untuk dikelola agar tidak berakibat fatal.

Di bagian ujung, manajemen komunikasi digital akan menimbang cermat soal-soal etika terkait baik-buruk keberadaannya, agar apa yang ditampilkan sesuai laku gerik moral sosial dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang telah bersemayam di kehidupan publik.

Pada akhirnya, buku ini menawarkan kedalaman pembahasan dari aspek teoritik hingga tingkat praktis, disertai berbagai detail operasional dalam mengelola hingga mengukur keberhasilan komunikasi digital.

Penulis sedang mengikuti program doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Sahid

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya