Berita

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi/Net

Politik

Gabung Koalisi Jokowi, PAN Bantah Main Politik Dua Kaki

JUMAT, 27 AGUSTUS 2021 | 18:23 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Masuk dalam bagian koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, tidak menjadikan Partai Amanat Nasional (PAN) memainkan politik dua kaki.

Begitu jawaban Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi kepada Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni yang menuding PAN kerap bermain politik dua kaki. Yakni, saat pengurusnya ada yang menjadi menteri tetapi kader yang lain mengkritisi Presiden Jokowi.

Viva Yoga menjelaskan, situasi politik saat ini sudah berbeda. Setidaknya, jika dilihat sebelum dan sesudah pemilihan presiden (Pilpres) 2019.


Pada saat itu, kata Viva, PAN memang punya Asman Abnur yang menjadi Menpan RB kabinet Jokowi-JK. Tetapi, Asman ditarik mundur karena pada Pilpres 2019, PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Pada saat menjelang Pilpres 2019, ada perbedaan dalam pilihan pasangan calon capres-cawapres. Dalam rangka menegakkan fatsun politik, PAN mengundurkan diri dari kabinet," kata Viva kepada wartawan, Jumat (27/8).

Situasi berbeda sama sekali terjadi usai Pilpres 2019. Dijelaskan Viva, pada fase ini, Presiden Jokowi menyatukan semua kekuatan termasuk Prabowo dan Sandiaga yang diajak bergabung dalam kabinet.

"Paska Pilpres 2019, semua kekuatan politik nasional bersatu. Bahkan paslon capres yang didukung PAN di Pilpres diangkat oleh presiden terpilih, Pak Jokowi menjadi menteri, yang membantu presiden dalam tugas-tugas negara," jelasnya.

Lanjyt Viva, perihal kritik yang dilayangkan kader PAN, hal itu dilakukan di DPR DPR RI dalam rangka melaksanakan fungsi konstitusional sebagai anggota DPR.

"Yaitu melaksanakan fungsi legislasi, budgetting, dan controlling atau pengawasan. Semua partai yang ada di DPR menjalankan fungsi konstitusional itu, baik parpol yang mendukung pemerintah maupun parpol yang berada di luar pemerintah," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya